AMPHURI.ORG, TANGERANG–Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag), Hilman Latief menegaskan mewujudkan SDM yang berkualitas dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia merupakan sesuatu yang relevan dan berwawasan ke depan. Relevan karena sejiwa dengan visi-misi Kemenag di bidang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Demikian disampaikan Hilman Latief dalam sambutannya di penutupan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Profesional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) bekerjasama dengan Ditjen PHU dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama sembilan hari, dari 1-9 Maret 2024, di Hotel Golden Tulip Essential Tangerang.
“Diantara upaya strategis yang ditempuh Kemenag adalah menyelenggarakan kegiatan sertifikasi pembimbing manasik haji dan umrah professional. Karena para pembimbing haji dan umrah merupakan salah satu elemen pokok dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan ibadah haji dan umrah,” ujar Hilman Latief, pada Jumat (8/3/2024).
Menurutnya, lima sampai sepuluh tahun ke depan para pembimbing ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan wawasan, kemampuan, dan keterampilan jamaah haji dan umrah dalam memahami dan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dan umrah yang dijalaninya.
“Melalui kegiatan ini para pembimbing akan dipertajam peranannya sebagai ujung tombak dalam melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan bagi para jamaah haji dan umrah,” katanya.
Dirjen Hilman mengatakan bahwa pentingnya kegiatan ini patut dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi bagi para pembimbing haji dan umrah mengenai seluruh tahapan proses bimbingan ibadah haji maupun umrah. Pasalnya, kata Hilman, mengingat masih beragamnya pemahaman tentang proses bimbingan ibadah haji di kalangan para pembimbing haji dan umrah di Indonesia.
“Dengan demikian, selain berfungsi sebagai sarana pembekalan yang efektif bagi peningkatan wawasan, kemampuan, keterampilan, dan integritas para pembimbing, kegiatan ini juga dapat menjadi wahana yang menengahi berbagai perbedaan pemahaman dalam proses bimbingan di kalangan para pembimbing manasik haji dan umrah,” tandasnya.
Lebih lanjut Dirjen PHU mengatakan dengan bekal kompetensi (profesionalisme) dan pemahaman yang memadai tentang kebijakan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Dimana pada akhirnya para pembimbing haji dan umrah akan mampu memberikan proses pembimbingan yang bermutu dalam bentuk pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada para jamaah haji dan umrah.
“Sehingga para jamaah benar-benar dapat menunaikan ibadah-nya sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam dan mampu menjadi jamaah haji yang mandiri dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara penutupan Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Din Wahid, Sekjen Farid Aljawi, Bendum Ita Puspitawati, perwakilan Mashariq, Bank Syariah Indonesia, Asuransi Mega Syariah dan seluruh asesor. (hay)