Menimbang Ulang Umrah Mandiri dalam UU Nomor 14 Tahun 2025 (Bagian Pertama)
October 22, 2025
Umrah Mandiri dan Tantangan Membangun Ekosistem Ekonomi (Bagian Kedua)
October 23, 2025

Gus Irfan, dari Santri ke Kursi Menteri

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Ayahnya, KH Yusuf Hasyim, merupakan seorang tokoh Nahdlatul Ulama dan pendiri Pondok Pesantren Tebuireng. Sementara sang ibu, Nyai Hj Aisyah Baidlowi, juga berasal dari keluarga ulama. Keluarganya sangat kental dengan pergerakan keagamaan secara nasional.

Lahir di Jombang, Jawa Timur pada 24 Juni 1962, Gus Irfan adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Secara formal, Gus Irfan mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jombang. Ia lulus dari SMPP Jombang (Sekarang SMAN 2 Jombang) pada 1981.

Kemudian, Gus Irfan melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Brawijaya di Malang dan lulus pada tahun 1985. Pada tahun 2000, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di universitas yang sama dan berhasil meraih gelar Magister (S2) pada tahun 2002.

Belum lama ini, Gus Irfan menyelesaikan program Doktoral Manajemen Pendidikan Islam (S3) di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang. Ia dinyatakan lulus pada 24 Februari 2025 sebagai doktor ke-684.

Kiprahnya di dunia pesantren, Gus Irfan pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang pada tahun 1989. Kemudian pada tahun 1996, ia diangkat sebagai Komisaris Utama PT BPR Tebuireng dan menjabat hingga tahun 2016. Selain itu, Gus Irfan juga pernah menjadi Pengasuh Pesantren Al Farros pada 2006. Di tengah kesibukannya mengasuh pesantren, ia juga menjadi pengajar di AKPER Widyagama dari 2013 hingga 2016.

Sejalan dengan itu, kiprahnya di organisasi keagamaan dan kemasyarakatan Gus Irfan aktif di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi warga NU.

Sementara di panggung politik Gus Irfan dimulai sebagai kader Partai Gerindra. Pada pemilihan Presiden 2019, ia dipercaya menjadi salah satu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kemudian, pada Pemilu 2024, Gus Irfan lolos melenggang ke kursi DPR-RI setelah bertarung di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VIII dengan raihan 77.433 suara.

Posisinya sebagai anggota DPR hanya berlangsung sekitar tiga pekan, lantaran ia diangkat menjadi Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) pada 22 Oktober 2024.

Pengalamannya memimpin BP Haji inilah yang membuat Presiden Prabowo akhirnya mempercayakan Gus Irfan menjadi Menteri Haji dan Umrah yang dilantik pada 8 September 2025. Sebuah kementerian baru yang dibentuk Presiden Prabowo menggantikan keberadaan BP Haji. Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah sendiri menjadi bentuk respon atas permintaan Pemerintah Arab Saudi dalam koordinasi yang setingkat terkait penyelenggaraan ibadah haji antara Saudi dan Indonesia. (hay)

Leave a Reply