AMPHURI.ORG, JAKARTA–Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Endang Jumali menyampaikan, Pemerintah Arab Saudi mulai menggelar penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442H/2021M dengan membatasi jumlah jamaah hajinya hanya 60ribu jamaah yang terdiri dari warga lokal dan ekspatriat yang sudah menetap di sana.
Menurutnya, pada masa pandemi seperti ini, Pemerintah Saudi masih memperketat seleksi calon jamaah haji akan beribadah haji. Beberapa kebijakan pun diambil demi memberikan keamanan dan keselamatan jamaah haji. Kebijakan tersebut antara lain adalah membuat aplikasi digital Hajj Smart Card.
Endang mengatakan, aplikasi ini diterapkan Pemerintah Saudi mengingat kondisi yang masih belum normal, sehingga diperlukan sebuah aplikasi yang didalamnya terintegrasi langsung dengan data jamaah haji maupun seluruh layanan yang diberikan saat melaksanakan ibadah haji.
Di dalam kartu itu sudah ada data jamaah haji dimulai dari kesehatan seperti riwayat penyakit, kemudian di Smart Card ini juga tersedia berbagai menu, ada menu katering, akomodasi di Arafah, mungkin juga kalau kondisi normal ada akomodasi di Mekkah ataupun di Madinah, semua diintegrasikan di Smart Card ini. Untuk transportasi di Smart Card ini juga tertera nama perusahaan bus dan nomor seat,” kata Endang saat Reportase bersama jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) melalui daring, Minggu (18/7/2021) sebagaimana dilansir laman resmi kemenag.go.id.
Endang melanjutkan, kebijakan lain, Pemerintah Saudi juga berencana akan membuka ibadah umrah pada minggu kedua bulan Agustus ini dengan catatan bagi negara-negara yang kasus Covid-19 telah menurun. Ia mengakui sangat berat untuk jamaah Indonesia, namun dirinya sudah bertemu dengan Deputi Umrah Arab Saudi agar jamaah umrah Indonesia bisa melaksanakan ibadah umrahnya kembali
“Kami sudah bertemu dengan Deputi Umrah Arab Saudi agar jamaah umrah Indonesia bisa melaksanakan ibadah umrahnya karena banyak yang tertunda,” harapnya.
Menurutnya, dengan kondisi yang masih seperti sekarang ini, pola Hajj Smart Card ini akan diterapkan juga di Umrah. Namun ia tidak memungkiri akan ada penambahan biaya ibadah umrah.
“Pola Smart Card ini akan diterapkan juga di Umrah dan pembengkakan biaya itu merupakan keniscayaan apabila belum normal kondisinya, saya meyakini kalau masa normal tenda Mina ini bisa sampai 20 orang atau lebih, sekarang ini hanya 8 orang jadi akan banyak space yang terpakai,” terangnya.
Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan Saudi pada musim haji tahun ini adalah asuransi jamaah haji, karena untuk menjamin pelaksanaan protokol kesehatan mulai dari PCR serta vaksinasi.
“Dan perlu diketahui pelaksanaan haji tahun ini tidak ada karantina, cukup vaksin dua kali langsung ke titik kumpul kemudian ke Mina, begitupun nanti setalah hajian lagsung pulang kerumah jadi tidak ada karantina,” terangnya. (hay)