AMPHURI.ORG, JAKARTA–Tak dimungkiri lagi, adanya Corona Virus Disease 19 (Covid-19) yang mewabah dunia telah merubah semua sendi kehidupan, termasuk perekonomian. Pandemi global ini mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap telah memaksa manusia untuk melakukan sebagian besar kegiatannya secara online.
Demikian disampaikan Ketua Koperasi Amphuri Bangkit Melayani (Koperasi ABM), Amaluddin Wahab dalam sebuah kesempatan diskusi virtual bersama anggota Koperasi ABM yang tak lain para pelaku usaha biro travel haji dan umrah yang bernaung di bawah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Rabu (17/6/2020).
Dalam kesempatan itu, Amal, sapaan akrabnya memaparkan bahwa, beberapa hari lalu sebuah artikel beredar di jejaring sosmed maupun WhatsApp Grup tentang sebuah anomali dimana terjadi ‘perselingkuhan’ antara operator ojek online yang mengembangkan layanan pemesanan makanan dan perusahaan start up kuliner asal India.
“Kenapa saya sebut keduanya melakukan perselingkuhan? Karena, perselingkuhan antara Gojek dan Rebel Food ini diduga dalam jangka panjangnya akan meninggalkan mitra atau merchant yang notabene para UMKM atau pedagang makanan kecil,” kata Amal.
Amal menjelaskan, Rebel Food merupakan perusahaan asal India yang sukses membangun industri makanan tanpa harus membuka restaurant, tapi hanya dapur saja. Perusahaan ini konon akan masuk ke Indonesia digandeng Gojek yang akan langsung membuka 100 dapur.
“Sekali lagi dapur, harap diingat bukan restoran. Sebab, bangun restoran itu tempatnya harus strategis, areanya harus luas, akhirnya biaya tempatnya mahal. Berbeda dengan dapur yang relatif minim area dan tidak perlu tempat strategis hanya bangun tempat produksi, dan bangun kekuatan via online,” paparnya.
Menurut Amal, sebagai pelaku usaha, terlepas suka atau tidak suka dengan perselingkuhan tersebut, cara mereka telah membantu menyadarkan para owner Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang tergabung di dalam AMPHURI. “Bisnis umrah masa depan, dua sampai lima tahun ke depan, tidak bisa lagi dengan tidak berkolaborasi. Bisnis masa depan dibutuhkan efektifitas dan efisiensi,” ujar CEO Ebad Wisata ini.
Terkait hal ini, Amal menjelaskan, AMPHURI melalui Koperasi ABM telah mengantisipasi jauh-jauh hari dengan merilis Aisyah (Amphuri Information System Syariah). Sebuah platform ekosistem digital umrah dan haji yang berbeda dengan marketplace pada umumnya yang sudah ada sebelumnya.
“Di Aisyah, ada B to B yang sudah berjalan. Ada juga B to C yang mustinya sudah dirilis pada April lalu, lantaran ada pandemi Covid-19 ini kita menundanya. Insya Allah, tahun ini akan running kembali,” katanya.
Amal menjelaskan, di Aisyah, anggota akan dimudahkan dalam hal berbelanja land arrangement (LA), hotel, bus ataupun paket umrah dan haji maupun outbound. Bahkan, lanjut Amal, anggota juga bisa menjual produknya sendiri di B to B, bagi biro travel yang sudah diverifikasi oleh Aisyah.
Lebih lanjut, Amal menambahkan, di Aisyah B to C, anggota (PPIU) akan dimudahkan dalam menjual produknya secara online dari Sabang sampai Merauke tanpa harus membuka cabang.
“Di Aisyah B to C, anggota bisa berjualan tanpa harus memikirkan biaya sewa atau operasional servernya serta gaji tenaga IT yang besar. Di Aisyah juga, bisa menjual harga lebih murah karena tidak perlu tenaga kerja yang banyak dan tidak perlu kantor yang strategis apalagi mahal,” tandasnya.
Malah, lanjut Amal, di Aisyah tidak perlu bingung memikirkan promosi dan yang lain-lainnya. Sebab, kata Amal, semua sudah ditangani dan dipikirkann oleh tim Aisyah. Apalagi pasca Pandemi, ketertarikan jamaah untuk bertransaksi online lebih diminati.
“Apalagi dengan back up nama besar AMPHURI akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap Aisyah. Bisa jadi, di Aisyah owner PPIU akan lebih nyaman karena Aisyah B to C adalah tempat netral yang tidak berafliasi dengan PPIU manapun,” jelasnya.
Tentunya, kata Amal, di Aisyah B to C ini, lantaran ada saham Koperasi ABM di dalamnya, sehingga income yang diperoleh dari Aisyah B to C juga secara otomatis akan menaikkan sisa hasil usaha (SHU) alias deviden dari anggota Koperasi ABM itu sendiri.
“Jadi apa masih menganggap Aisyah sebagai pesaing? Dari penjelasan tadi, menurut saya keberadaan Aisyah bukanlah pesaing, malah menjadi jawaban dan berkah bagi PPIU anggota AMPHURI,” pungkasnya. (hay)