Ridwan Kamil Dukung Asrama Haji Indramayu Jadi Pusat Wisata Religi
February 4, 2021
Soal Penyelenggaraan Haji, AMPHURI Masih Tunggu Kepastian Saudi
February 8, 2021

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Firman M Nur menyampaikan, para pelaku usaha umrah harus berpikir keras untuk tetap bisa hidup di tengah ketidakpastian usaha, terlebih setelah Pemerintah Saudi kembali menutup akses masuk ke Saudi bagi 20 negara termasuk Indonesia sejak 3 Februari kemarin. Hal ini tentu berdampak langsung pada kegiatan usaha umrah yang baru saja kembali dimulai.

“Salah satu upaya yang kita lakukan adalah membangun kerjasama dengan semua pihak untuk bisa membangun diversifikasi usaha. Dimana potensi karyawan dengan aset yang dimiliki bisa melakukan usaha-usaha lain yang bisa jadi masukan dari usaha anggota AMPHURI,” kata Firman dalam sambutannya saat membuka acara Rapat Anggota dan Webinar Potensi Bisnis Dunia Otomotif di Jakarta, Jumat (5/2/21).

Sejauh ini, kata Firman memang para pelaku usaha haji dan umrah mencoba menjalankan bidang yang jauh apa yang digelutinya selama ini, meski ada pula travel yang menjalankan usaha jasa oleh-oleh dari Saudi. “Hari ini, kita coba menggandeng Yamaha, brand otomotif terkenal untuk bersama kita berbagi ilmu dan wawasan usaha di bidang yang mungkin selama ini belum pernah dipikirkan oleh kita. Termasuk dengan membangun jaringan internal dengan sesama anggota AMPHURI lainnya yang telah membangun usaha lain terlebih dulu,” paparnya.

“Semisal, anggota kami di Surabaya ada yang memang spesialis di niaga beras, kan bisa jadi distributor beras untuk di kota lain atau buah-buahan dan sebagainya, misalnya restoran dengan jaringan yang lebih luas,” ujarnya.

Semua itu, lanjut Firman, akan bisa dijalankan ketika karyawan dari anggota ada yang memiliki keahlian khusus seperti barista, sehingga bisa membangun kafe. Selain dari internal, pihak swasta lainnya juga coba ikut serta.

“Dan hari ini kembali saya sampaikan bahwa penyelenggara haji dan umrah mencoba masuk ke dalam dunia otomotif dengan menghadirkan petinggi Yamaha, bagaimana kita buka bengkel jadi dealer dan sebagainya, supaya asosiasi punya kewajiban moral jangan sampai anggota kita memecat karyawannya,” katanya.

Lebih lanjut Firman menjelaskan, bahwa apa yang dilakukan pihaknya tidak lain tujuannya demi menyelamatkan karyawan terdampak. “Ini masalah ekonomi keumatan, jadi haji umrah usaha di Indonesia yang dikhususkan hanya dimiliki WNI dan Muslim. Sebab, tidak ada usaha lain yang dispesifikasikan, jadi penting sekali tentang keumatan, berpikir dengan kelangsungan usaha umat,” tegasnya.

Sebelumnya, pada Kamis (4/2/2021), AMPHURI juga telah melakukan pertemuan dalam rangka penjajakan kerjasama dengan PT Paragon Technology and Innovation, produsen produk kecantikan yang mengibarkan sejumlah brand, salah satunya Wardah yang sudah terkenal di masyarakat muslim dan dunia. Dalam kesempatan itu, Paragon menawarkan kerjasama dengan berbasis jejaring AMPHURI dan keumatan dalam meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji dan umrah.

“Termasuk ketika kondisi usaha perjalanan umrah yang tengah lagi ditangguhkan saat ini, ada peluang usaha yang bisa dijalankan AMPHURI sebagai asosiasi maupun masing-masing anggota yang tertarik di usaha produk kosmetik dan kecantikan,” kata Firman. (hay)

Leave a Reply