AMPHURI.ORG, JAKARTA–Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Firman M Nur menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang telah mengingatkan semua pihak terkait untuk memastikan status vaksinasi jamaah umrah. Termasuk kepada AMPHURI selaku asosiasi perusahaan penyelenggara haji dan umrah.
“Terimakasih kepada KKP yang sudah mengingatkan masalah ini, kami asosiasi akan sampaikan kepada anggota, termasuk pada para mitra, agar lebih memastikan lagi mengenai status vaksinasi jamaahnya,” kata Firman kepada redaksi di Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Memang diakui Firman, akhir-akhir ini berdasarkan informasi dari KKP adanya temuan buku ICV (buku kuning) palsu. Karena itu, kata Firman, dimohon kepada biro travel khususnya anggota AMPHURI agar lebih teliti dan waspada dengan masalah ini. “Ada temuan buku kuning palsu, meski sudah suntik. Terlebih lagi tidak vaksin bukunya pun palsu, ini bisa mencoreng nama baik travel, meskipun untuk suntik meningitis dilakukan oleh pribadi calon jamaah,” katanya.
Hanya saja, dalam penanganan masalah vaksinasi ini Firman meminta kepada pihak KKP dan pihak terkait lainnya agar lebih arif dan bijaksana, jangan sampai ada jamaah yang dirugikan. “Selama ini otoritas Arab Saudi terkait vaksinasi lebih fleksibel,” ujarnya.
Selain itu, Firman pun meminta pihak KKP mensosialisasikan rumah sakit atau klinik mana saja yang sudah mendapatkan lisensi untuk layanan vaksinasi jamaah haji maupun umrah. “Dan kemudian disosialisasikan ke seluruh stake holder daftar klinik atau rumah sakit yang memiliki izin memberikan layanan vaksinasi, sehingga kami juga bisa ikut memantaunya,” kata Firman.
Tidak hanya itu, dalam penanganan kepada jamaah ketika ditemui adanya jamaah anak-anak atau jamaah wanita hamil agar dimudahkan solusinya, sehingga niat beribadah tidak terkendala. “Sebaiknya pihak KKP juga membantu memberikan solusinya jika ditemui semacam ini,” pintanya.
Pada dasarnya, kata Firman, apa yang dilakukan oleh KKP yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan adalah bentuk upaya perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI), karena itu AMPHURI sangat mendukungnya. Hanya saja, ketika ditemui kasus-kasus terkait status vaksinasi ini, mohon penanganannya dipermudah, jangan dibuat ribet.
Sebelumnya, diberitakan bahwa lewat surat edaran ke sejumlah pihak, Kepala KKP Kelas I Soetta, Anas Ma’ruf mengingatkan semua pihak terkait untuk memastikan status vaksinasi jamaah umrah sebelum masuk ke ruang tunggu melalui skrining kartu kuning (ICV) mulai dari check in sampai di pintu keberangkatan.
Anas menyampaikan bahwa menindaklanjuti hasil pertemuan di KKP kelas I Soetta tanggal 2 Januari 2020 tentang Koordinasi Pengawasan Dokumen Kekarantinaan, salah satu hasil rapat adalah memastikan status vaksinasi jamaah umrah sebelum masuk ke ruang tunggu melalui skrining ICV mulai dari check in sampai di pintu keberangkatan.
Di surat tersebut kepada asosiasi, Anas meminta dapat membantu menyampaikan pada travel penyelenggara haji dan umrah yang menjadi anggotanya untuk dapat memeriksa buku ICV dan status vaksinasi secara mandri melalui barcode scanner maupun melalui sinkarkes (sistem informasi kekarantinaan kesehatan) sebelum berangkat menuju Bandara Soetta. (hay)