AMPHURI.ORG, TANGERANG–Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur menegaskan Pembimbing ibadah memiliki peranan penting dalam meningkatkan wawasan, kemampuan, dan keterampilan jamaah haji dan umrah dalam memahami dan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah yang dijalaninya.
“Melalui kegiatan sertifikasi ini para pembimbing akan dipertajam peranannya sebagai ujung tombak dalam melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan bagi para jamaah haji dan umrah,” kata Firman dalam sambutanya pada pembukaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Profesional 2025 di Hotel Golden Tulip Essential, Tangerang, Senin (17/2/2025).
Firman menjelaskan, untuk kali kedua, AMPHURI bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Profesional. Kegiatan yang diikuti sebanyak 110 peserta ini akan berlangsung dari tanggal 17–24 Februari 2025. AMPHURI juga akan menggelar kegiatan yang sama pada 21-27 Februari 2025 nanti, yang dalam pelaksanaanya bekerjasama dengan UIN Sunan Ampel, Surabaya.
Menurut Firman, pelaksanaan sertifikasi pembimbing manasik haji dan umrah ini bertujuan untuk mewujudkan program pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah serta Peratuan Menteri Agama (PMA) Nomor 5 Tahun 2021 tentang standar kegiatan usaha PPIU dan PIHK dalam rangka memenuhi standar usaha.
“Kami mengadakan sertifikasi ini dalam rangka menjalankan amanah undang-undang tersebut dan juga untuk mematuhinya standar yang diatur dalam PMA Nomor 5 Tahun 2021,” kata Firman.
Di samping itu, Firman juga berharap agar Sertifikasi yang merupakan proses untuk memastikan bahwa seseorang sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan dan dapat berdiri sendiri sebagai pembimbing ibadah haji dan umrah.
“Pada dasarnya, kegiatan ini peserta akan lebih banyak sharing pengalaman, ilmu dan pengetahuan selama menjadi pembimbing ibadah haji maupun umrah. Bagi yang belum berpengalaman sebagai pembimbing manasik haji dan umrah memang inilah momentum dan wadah untuk mendapatkan pelatihan pembimbing manasik haji dan umrah,” tegasnya.
Ke depan, kata Firman, bagi yang sudah berpengalaman dan setiap tahun membimbing ibadah haji, bisa langsung datang ke UIN sebagai LSP atau Assessment Center untuk langsung diuji kompetensi melalui jalur pengalaman kerja. Jadi, lanjut Firman, Asesi cukup menunjukkan portofolio.
“Bila ada unit-unit kompetensi yang belum kompeten, baru Asesi mengikuti pelatihan khusus unit kompetensi yang belum kompeten,” tegas Firman sembari mengatakan kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Profesional juga akan digelar Sidoarjo, Jawa Timur pada 21-27 Februari 2025 nanti, bekerjasama dengan UIN Sunan Ampel, Surabaya.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Adib dalam sambutannya meminta agar target pelaksaaan sertifikasi ini para pembimbing ibadah dapat melayani jamaah secara profesional. Sebab, setidaknya dalam sertifikasi yang akan berlangsung selama 7 hari ini akan menghasilkan pembimbing manasik haji yang mempunyai pemahaman yang sama dalam melayani jamaah.
Turut hadir dalam pembukaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Profesional, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Haryanto, Wakil Dekan Rubiyanah, Wakil Dekan Muhtadi, Bendum Ita Purpitawati Jayadi, Waketum Bungsu AM Sumawijaya, Wasekjen Hudaf Mandaga, Wasekjen Haizul Maarif, Wabendum Anief Yulianti, Kabid Firman A Candra, Kabid Agustamsyah, Wakabid Nur Wahyudi dan para asesor. (hay)