AMPHURI.ORG, JAKARTA—Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Farid Aljawi beserta Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqafi secara resmi melepas keberangkatan umrah perdana asal Indonesia di masa pandemi di Gate 8 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada Ahad (1/11/2020). Dalam kesempatan ini, sebanyak 360 jamaah umrah yang bertolak menuju Jeddah menggunakan maskapai Saudia Airlines SV 817 dan SV 816.
“Alhamdulillah, sebanyak 360 jamaah, pada hari ini, Ahad 1 November terbang ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah menggunakan Saudia Airlines,” kata Sekjen Farid Aljawi usai melepas jamaah yang sebagian besar terdiri dari para pimpinan biro travel.
Menurut Farid, memang lantaran keterbatasan kuota, umrah perdana kali ini lebih banyak diikuti oleh para pemilik atau pengelola Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Selain diikuti oleh anggota dan jamaahnya, dalam umrah perdana kali ini DPP AMPHURI diwakili oleh dirinya selaku Sekjen, Waketum Azhar Ghazali, Wasekjen Rizky Sembada, Kabid Umrah Zakariya Anshary, Wakabid Pengembangan IT Rizaldi Latief dan Ketua DPD Sulampua Ardiansyah.
“Kami sendiri telah mengagendakan untuk berangkat pada 8 November mendatang beserta para pengurus baik pusat maupun daerah dan para pimpinan PPIU di bawah naungan AMPHURI,” kata Farid.
Terkait keberangkatannya pada hari ini, Farid mengatakan, pengurus DPP akan memastikan pelayanan, pelaksanaan, pengawasan regulasi umrah di masa pandemi baik di bandara keberangkatan maupun Saudi. Tidak hanya itu, lanjut Farid, pihaknya akan memastikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan untuk calon jamaah, khususnya bagi jamaah biro travel anggota AMPHURI nantinya.
Sementara, Ketua Bidang Umrah, Zakaria Anshary menyampaikan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah Saudi dan Indonesia, sehari sebelumnya, seluruh calon jamaah mengikuti test Swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR).
AMPHURI, kata pria yang akrab disapa Zaki ini berharap dari umrah perdana kali ini nantinya pengurus akan mensosialisasikan kepada anggota-anggota dan jamaah tentang kondisi dan kesiapan pemerintah Saudi dalam melayani tamu-tamu Allah di masa pandemi.
Sebagaimana diketahui, Saudi telah mengizinkan Indonesia dan Pakistan mengirimkan kembali jamaah umrahnya. Hal ini ditandai dengan telah terbitnya sejumlah visa umrah untuk Indonesia sejak Jumat dini hari (30/10/2020) lalu.
Zaki menambahkan, pemerintah Indonesia sendiri telah memastikan pelaksanaan umrah dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19. Dengan catatan dan syarat tetap menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditentukan Saudi. Misalnya, calon jamaah umrah wajib mengikuti tes swab PCR maksimal 72 jam sebelum penerbangan.
“Setiba di Saudi, calon jamaah umrah wajib menjalani karantina tiga hari di Mekkah. Kemudian, jamaah hanya satu kali menjalankan ibadah umrah. Syarat lainnya, usia jamaah umrah dibatasi 18–50 tahun,” katanya. (hay)