AMPHURI.ORG, JAKARTA–Setelah menutup kedatangan jamaah umrah dari luar sejak 27 Februari silam, Pemerintah Arab Saudi berencana mulai menerima kembali kedatangan jamaah umrah dari luar negaranya mulai 1 November 2020. Meski Saudi membatasi hanya menerima jamaah yang berusia di atas 17 tahun dan di bawah 50 tahun.
Terkait hal itu, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Firman M Nur, menggelar program Umrah New Normal. Program umrah konsorsium yang menerapkan seluruh regulasi, protokol kesehatan, keamanannya dan sensasinya ini sebagai upaya para anggota AMPHURI dalam menyambut penerapan umrah di masa pandemi.
“Program ini selain untuk mengobati rasa rindu kami ke Tanah Suci, juga sebagai simulasi agar kita bisa menginformasikan secara langsung ke jamaah bagaiamana regulasi umrah masa pandemic yang diterapkan oleh Saudi. Rata-rata yang berangkat adalah owner travel, walaupun ada juga jamaah yang diberangkatkan dengan harga baru,” kata Ketua Bidang Umrah AMPHURI, Zakariya Anshary dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (1/10/2020).
“Di samping itu program ini sekaligus sebagai wadah untuk bisa lebih mengeratkan silaturahmi sesama anggota, menjalin kebersamaan dan merajut harmonisasi sesama anggota AMPHURI,” imbuhnya.
Seluruh peserta program umrah 10 hari yang akan terbang dengan Saudia pada 8 November 2020 ini akan menginap di hotel bintang lima yang ada di sekitar haramain. “Karena Saudi masih menerapkan semi lockdown, maka kami gunakan hotel bintang lima yang dekat haramain, kalau yang jauh khawatir akses masuk ke Haram susah. Selain itu juga karena awal umrah tahap ke tiga ini memang disyaratkan hanya hotel bintang 4 dan 5 itupun yang sudah masuk dalam system Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi,” kata pria yang akrab disapa Zaki ini.
Soal harga, Zaki menyebut bahwa program ini ditawarkan dalam kisaran Rp 29 jutaan, namun belum termasuk biaya perlengkapan, test PCR/swab dan dam. Sebab, 20 hari pertama dibukanya umrah diwajibkan masuk ke Mekkah terlebih dulu, walaupun ada kemungkinan bisa diizinkan juga nantinya masuk Madinah dan tidak perlu bayar dam.
“Inilah program perdana yang diiniasi oleh bidang umrah DPP AMPHURI. Untuk selanjutnya program akan dikelola oleh Koperasi Amphuri Bangkit Melayai,” ujarnya. (hay)