Pemerintah Upayakan Sinkronisasi E-hajj dengan Wukala di Saudi
August 25, 2019
AMPHURI Angkat Isu Disrupsi dan Regulasi di Ajang Mukernas 2019
September 6, 2019

Arfi : Pemberlakuan e-Umrah Memang Merepotkan

AMPHURI.ORG, BANDUNG–Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim mengakui bahwa pemberlakuan e-umrah oleh Pemerintah Arab Saudi membuat perusahaan perjalanan ibadah umrah (PPIU) kerepotan. Bahkan banyak PPIU diantaranya harus melakukan penjadwalan ulang keberangkatan jamaahnya. Pasalnya visa yang akan diterbitkan itu menggabungkan antara sewa hotel, transportasi di tanah suci, dan tiket pesawat.

“Pemerintah Arab Saudi mengubah persyaratan untuk mendapatkan visa umrah mulai tahun ini yang disamakan dengan visa haji khusus atau haji plus,” kata Arfi saat tampil sebagai pembicara pada diskusi Forum Komunikasi dan Silaturahmi Penyelenggara Travel Umrah dan Haji (FKS Patuh) Jabar di Bandung, Rabu, (4/9/2019), seperti dikutip Pikiran Rakyat.

Menurutnya, mulai 2019, Kedubes Saudi di Jakarta sudah tidak menangani masalah visa umrah. Kewenangan tersebut kini diserahkan kepada lembaga lain. “Persyaratan untuk mendapatkan visa umrah juga diperketat layaknya visa haji khusus. PPIU harus menyewa hotel dan bus transportasi di tanah suci yang namanya sudah tercantum di internet e-umrah,” katanya.

Padahal, lanjut Arfi, hotel-hotel di tanah suci yang masuk dalam jaringan internet umrah baru sekitar lima persen dari jumlah yang ada. Sementara, PPIU Indonesia sudah menyewa hotel maupun bus yang ternyata namanya tak tercantum di internet umrah. Akibatnya mereka harus menyewa hotel lagi yang namanya ada di internet umrah agar bisa mendapatkan visa umrah.

Inilah yang kemudian berdampak kepada pemberangkatan jamaah umrah yang harus dijadwal ulang. “Saya dapat informasi, banyak PPIU yang terpaksa jadwal ulang keberangkatan jemaah umrahnya dari September menjadi Oktober,” ucapnya.

Terkait hal ini, kata Arfi, pemerintah Indonesia akan berusaha membantu kondisi ini dengan melobi pemerintah Saudi. Pihaknya berharap aturan itu ditunda dulu sampai lebih banyak lagi nama-nama hotel dan bus yang masuk ke jaringan internet umrah.

Namun demikian, Arfi menyatakan, dari sisi positifnya, aturan baru dari Saudi tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian pelayanan umrah dan kenyamanan bagi jamaah.

“Kalau hotel, tiket pesawat sampai bus di tanah suci sudah jelas, maka takkan ada lagi jamaah umrah yang ditipu atau ditelantarkan oleh PPIU yang nakal,” katanya. (hay)

Leave a Reply