AMPHURI.ORG, YOGYAKARTA–Asrama Haji Transit Yogyakarta yang terletak di Jalan Lingkar Utara, Sinduadi, Mlati, Sleman selama pandemi ini menampung pasien Covid-19 yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala atau OTG. Hal ini wujud komitmen Kementerian Agama turut serta menanggulangi pandemi.
“Penggunaan Asrama Haji Transit Yogyakarta sebagai tempat penampungan atau karantina sementara pasien Covid-19 adalah wujud komitmen Kementerian Agama membantu pencegahan penyebaran Covid-19,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kemenag DIY Ahmad Fauzi, seperti dimuat laman resmi kemenag.go.id, Sabtu (3/7/2021).
Fauzi menjelaskan, hal itu telah mendapat persetujuan dari Kemenag RI dan Kementerian Keuangan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). “Terlebih dua tahun ini Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji,” jelas Fauzi
“Alhamdulillah, seluruh teman-teman pegawai asrama tidak ada yang terpapar, meski di sekitar mereka para penderita Covid-19,” Sambung Fauzi yang juga mantan Kepala Kankemenag Kulon Progo ini.
Ditambahkan Kasi Transportasi, Perlengkapan dan Akomodasi Haji Reguler Bidang PHU, Ahmad Fauzi, hingga Jumat (2/7/2021) kemarin tercatat ada 67 pasien OTG yang dirawat di Asrama Haji Yogyakarta. “Namun ada penambahan masuk 3 pasien dan 5 pasien keluar sehingga hari ini total ada 65 pasien yang dirawat di sana,” ujarnya.
Ia merinci saat ini ada dua gedung di Asrama Haji Yogyakarta yang digunakan untuk merawat pasien OTG. “Masing-masing Gedung Muzdalifah dengan 32 kamar (57 bed) dan Gedung Madinah 12 kamar (22 bed),” ungkapnya.
Sedang Gedung Mekah yang terdiri 126 kamar, untuk 114 kamar di lantai 2 hingga 5 saat ini sedang dilakukan perawatan dan 12 kamar di lantai 6, ada 4 kamar untuk tenaga kesehatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenag telah mengizinkan pemanfaatan asrama haji sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Ada 25 asrama haji di seluruh Indonesia yang telah disiapkan dengan kapasitas mencapai 3.308 orang.
“Sampai hari Jumat kemarin, total sudah ada 1.003 pasien Covid-19 yang melakukan isolasi di asrama haji,” terang Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi H Dasir.
“Kami terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, BNPB, Kodam dan Dinas Kesehatan setempat. Sebab, Kemenag hanya menyediakan kamar asrama sebagai ruang isolasi. Sementara tenaga medis, obat-obatan, tenaga pengamanan dan konsumsi diserahkan kepada Pemda dan Dinas Kesehatan masing-masing,” tegas Khoirizi. (hay)