DPR Bentuk Panja Kertajati Jadi Embarkasi Haji
December 9, 2019
Muhajirin: Kemenag akan Tingkatkan Pelayanan Asrama Haji
December 10, 2019

DPR Minta Saudi Airlines Turunkan Harga Tiket

(foto:dok)

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Komisi VIII DPR meminta maskapai Saudi Airlines agar tidak menaikan harga tiket pesawat pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020. Hal ini disampaikan Komisi VIII dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang berlangsung tertutup dan dihadiri Manager Sales Saudi Airlines Faisal S Saleh Alallah, General Sales Agency Gembong Martadi dan Manager Haji Indonesia Januar.

“Kita dari Komisi VIII pastinya berusaha untuk meminta penurunan harga,” kata Anggota Komisi VIII Lisda Hendrajoni usai RDPU, Senin (9/12/2019), seperti dikutip ihram.co.id.

Menurut Lisda, pihak Saudi Airlines belum menjawab apakah tiketnya untuk tahun ini bisa diturunkan atau tidak. Tetapi yang pasti kata dia, dari pihak Saudi Airlines mengatakan bahwa mereka tidak ada kenaikan harga. “Pemerintah juga minta tidak naik harga. Akan tetapi kami dari Komisi VIII minta kalau bisa diturunkan atau harganya sama tapi ada fasilitas-fasilitas yang juga ditingkatkan,” ujarnya.

Salah satu fasilitas atau perlengkapan yang perlu ditingkatkan adalah koper dan kain ihram. Dua perlengkapan itulah menurutnya kualitaanya kurang bagus. Seperti koper mudah jebol dan kain ihram tipis.

Lisda juga meminta Saudi Airlines mengutamakan keselamatan penerbangan. Jangan sampai harga diturunkan tetapi berpengaruh kepada keselamatan penerbangan dan kenyamanan jamaah saat berada di pesawat. Komisi VIII juga minta pramugari asal Indonesia diperbayak

Pasalnya, kata Lisda, jamaah yang naik haji itu rata-rata jamaah yang belum pernah naik pesawat. Jamaah Indonesia sama pramugari Garuda saja untuk minta atau ada sesuatu yang kurang di pesawat segan dan takut. Apalagi sama orang kelihatan bule atau kelihatan orang Arab, jamaah Indonesia akan semakin sungkan.

Jadi, kata Lisda, Komisi VIII meminta kepada pihak maskapai, hal ini agar diperhatikan, mengingat durasi perjalanan bisa mencapai 10 jam.

Sementara, ditemui terpisah, General Sales Agency Gembong Martadi mengatakan, RDPU dengan Komisi VIII itu masih sebatas perencanaan haji, dan belum masuk keperhitungan harga tiket pesawat. “Hal  lain adalah cuma service. Dan yang mereka tanyakan mengenai bagasi, mengenai air zam-zam, mengenai jumlah pesawat dan sudah kami jawab semua,” katanya.

Terkait pertanyaan mengenai air zam-zam, Gembong mengatakan, bahwa setiap tahun air zam-zam itu diangkut menggunakan pesawat yang kosong.  Sehingga oleh-oleh jamaah air zam-zam itu terpisah dengan oleh-oleh jamaah selain air zam-zam.

“Jadi waktu fase pemberangkatan pesawat datang kosong itu bawa air zam-zam,” katanya.

Meski begitu, Gembong mengakui legislatif di Komisi VIII meminta harga tiket pesawat Saudi Airlines diturunkan untuk penyelenggaraan perjalanan ibadah haji tahun 2020. Terkait hal ini, Gembong belum bisa menjawab karena itu merupkan kebijakan kantor pusat Saudi Airlines di Arab Saudi. (hay)

Leave a Reply