AMPHURI.ORG, JAKARTA–Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan empat maskapai yang menjadi moda transportasi jamaah haji tahun ini. Keempat maskapai itu adalah Garuda Indonesia Airways (Garuda), Saudi Arabian Airlines (Saudia), Citilink, dan Flynas.
Dalam pemaparannya, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengatakan, transportasi jamaah haji menjadi salah satu hal yang dibicarakan panja Komisi VIII dengan Kemenag. Hasil rapat panja itu kemudian dibawa ke rapat kerja dengan Menteri Agama Fachrul Razi pada Kamis (30/1/2020).
“Jadi, jika selama ini hanya dua maskapai, tahun ini ada tambahan Citilink dan Flynas. Sudah disepakati,” kata Yandri di komplek parlemen Senayan Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, Citilink yang merupakan anak usaha Garuda hanya akan melayani penerbangan haji dari embarkasi Banjarmasin. Sedangkan Flynas, anak usaha Saudia, hanya melayani embarkasi Palembang. Embarkasi lainnya tetap menggunakan Garuda dan Saudia.
Lebih lanjut Yandri mengatakan, masuknya Citilink dan Flynas sebagai maskapai haji tahun ini bukan berarti ada penurunan standar pelayanan penerbangan. Penambahan ini, lanjut Yandri, merupakan masukan dan rekomendasi dari berbagai pihak yang berkaitan langsung mengurusi perjalanan haji dan umrah, termasuk dari perusahaan biro perjalanan.
Yandri mengatakan, pemilihan empat maskapai tersebut memunculkan harga yang kompetitif tanpa mengurangi pelayanan terhadap jamaah. Sebab, syarat yang disepakati dalam klausul pengajuan penawaran, salah satunya ialah tidak mengurangi pelayanan terhadap jamaah haji.
Menurutnya, penambahan dua maskapai itu tidak berkaitan dengan batalnya pengurangan uang saku bagi jamaah haji. Hal tersebut sebagai upaya membuka kesempatan yang sama bagi perusahaan penerbangan lain yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
“Tidak untuk mencari harga murah atau menurunkan standar pelayanan penerbangan, tetapi justru untuk meningkatkan pelayanan dan harga yang kompetitif,” katanya. (hay)