AMPHURI.ORG, JAKARTA – Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Esam A. Abid Atthagafi bertandang ke gedung DPR Senayan. Kedatangannya sebagai pejabat baru Kedutaan Besar Kerajaaan Arab Saudi untuk Indonesia diterima langsung oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap kabar gembira bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi calon jamaah haji dan umrah. Pasalnya, Kerajaan Arab Saudi membatalkan pemberlakuan sistem biometrik bagi calon jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
“Berkah Ramadhan, dalam pertemuan ada tiga hal yang kami bahas dan perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah pembatalan pemberlakuan sistem biometrik bagi calon jemaah Haji dan Umrah Indonesia,” ujar Bambang Soesatyo, usai pertemuan dengan Dubes Kerajaan Arab Saudi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2019), sebagaimana keterangan resmi yang diterima redaksi, Selasa (14/5/2019).
Menurut Bamsoet, sapaan akrab politisi dari Fraksi Partai Golkar ini, pembatalan tersebut dikarenakan Saudi menyadari bahwa Indonesia masih membutuhkan waktu untuk penerapan sistem biometrik yang menyulitkan bagi jamaah haji dan umrah.
Kerajaan Saudi, kata Bamsoet, juga menginformasikan akan adanya penambahan kuota haji kembali bagi Indonesia untuk tahun depan. Dan khusus untuk 10 ribu calon jamaah haji tambahan pada tahun ini juga akan diberikan kemudahan administasi, atau kemudahan penerbitan visa.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan, selain hal terkait haji dan umrah, dalam pertemuannya dengan Dubes Arab Saudi ini juga dibahas tentang realisasi rencana pembangunan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah, yang notabene merupakan kerja sama Indonesia-Arab Saudi.
“Raja Arab Saudi sudah memerintahkan Kementerian Energinya untuk segera merealisasikan pembangunan kilang minyak di Cilacap, yang merupakan kerja sama Pertamina dari Indonesia dengan Arab Saudi,” pungkasnya. (hay)