AMPHURI.ORG, JAKARTA–Presiden Jokowi telah meresmikan pengoperasian Asrama Haji Pondok Gede sebagai Rumah Sakit Darurat (RSD) bagi pasien covid-19 pada Jumat, (9/7/2021). Di RSD ini, pemerintah telah menyiapkan 8 gedung.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan ada persyaratan yang harus dilakukan oleh pasien Covid-19 yang ingin dapat rujukan ke RSD Asrama Haji Pondok Gede yaitu mengisi aplikasi Sisrutenas (Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi Nasional).
“Melalui aplikasi Sisrutenas yang diisi oleh rumah sakit atau puskesmas masyarakat bisa mendapatkan layanan rawat inap di Rumah Sakit Covid 19 di Asrama Haji Pondok Gede, melalui aplikasi ini nanti akan ada rujukan dan bisa dilihat riwayat dari pasien sehingga ketika dirujuk kesini pasien bisa mendapatkan penanganan yang sesuai, kalau kami buka langsung asrama haji secara umum tidak terkontrol dan tentu langsung penuh tanpa tahu riwayat pasien sehingga penanganannya tidak jelas,” ujar Abdul Kadir di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta di Jumat (9/7/2021).
Abdul Kadir menambahkan pihaknya mengoptimalkan seluruh gedung di asrama haji ini untuk dapat melayani pasien Covid-19 serta Pengelolaan manajemennya merupakan extension (perpanjangan) dari beberapa rumah sakit yang terbagi di setiap gedungnya, seperti Gedung A dikelola oleh RS Dharmais, Gedung B RS Harapan Kita, Gedung C Rumah Sakit Kota, Gedung D RS Marzoeki Mahdi Bogor, dan Gedung D5 RS Ibu dan Anak Bunda.
“Kita mengoptimalkan semua pelayanan seluruh gedung yang ada di asrama haji, menyiapkan tempat sebanyak-banyaknya, extension (perluasan) rumah sakit dibawah agar kita dapat memonitor secara langsung dan tentunya lebih terkoordinir,” terangnya.
Terkait fasilitas yang disediakan di RSD ini terdiri dari 40 ruangan High Care Unit (HCU) dan 2 ruangan Intensive Care Unit (ICU) lengkap dengan fasilitas monitor rawat inap.
“Setidaknya saat ini yang siap di gunakan 140 tempat tidur dan kedepan akan menjadi 900 tempat tidur, tenaga kesehatan (nakes) yang terfokus di asrama haji sejumlah 350 yang berasal dari seluruh daerah dengan 78 spesialis. Nakes yang kami siapkan merupakan tenaga profesional yang berpengalaman di bidangnya dan semua menginap di asrama haji,” ujarnya.
Ia berharap, RSD ini dapat membantu dalam mengurangi tekanan kerumah sakit besar sehingga dapat melayani masyarakat yang membutuhkan ruang perawatan.
“Harapan kami dengan adanya Rumah sakit darurat ini tentu dapat membantu mengurangi tekanan dan dapat melayani semua masyarakat yang membutuhkan ruang perawatan bisa terbantu dan covid segera berakhir,” ujarnya.
Lima gedung yang disiapkan sebagai tempat perawatan pasien Covid 19 adalah gedung A, B, C, H, dan D5. Satu gedung yang sudah digunakan untuk perawatan intensif pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat adalah Gedung Arafah. Sedang dua gedung yang akan digunakan sebagai akomodasi tenaga kesehatan adalah gedung D3 dan D4. (hay)