AMPHURI.ORG, JAKARTA–Komite Pusat Haji Arab Saudi menyampaikan bahwa pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan diikuti jamaah haji dari 120 negara. Komite ini mengatakan total jamaah tahun ini adalah 60 ribu orang. Mereka merupakan muslim yang berasal dari 120 negara dan saat ini tinggal di Kerajaan Arab Saudi.
Demikian seperti dikutip di AhlulBayt News Agency, Rabu (7/7), puluhan ribu orang ini dipilih dari 558.000 muslim yang sebelumnya telah mengajukan permohonan haji. Komite juga mencatat persiapan penyelenggaraan haji terus dilakukan.
Disebutkan pula bahwa sebanyak 3.000 armada bus akan disiapkan untuk mengangkut peziarah. Setiap busnya hanya akan diisi 20 penumpang pada satu waktu, karena aturan keselamatan dan keamanan dalam menghadapi Covid-19.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi sendiri mengatakan pihaknya siap untuk musim haji tahun ini, Senin (5/7) lalu. Wakil Menteri Haji dan Umrah, Abdulfattah Mashat, menekankan percepatan pengerjaan untuk menyiapkan tempat suci di Kerajaan dalam beberapa hari mendatang.
Tak hanya itu, ia juga meminta semua sektor terkait agar menyelesaikan persyaratan, agar dapat menerima peziarah tepat waktu. “Kementerian Haji dan Umrah telah lama menyusun rencana strategis dan operasional terkait kegiatan haji bekerjasama dengan lebih dari 30 entitas, dari berbagai sektor swasta, pemerintah dan keamanan,” katanya.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di Radio Riyadh, Mashat mengatakan tempat tinggal peziarah di tempat-tempat suci sudah siap. Kesiapan yang sama juga terlihat di titik-titik berkumpul di sekitar Mekkah.
Mashat menekankan otoritas terkait telah menyiapkan rencana terpadu untuk membuat musim tahun ini aman dan terjamin. Tenda jamaah di Arafah, serta fasilitas di Mina dan daerah lain, di mana jamaah akan tinggal di Muzdalifah semuanya telah diperiksa.
“Lingkungan tahun ini akan berbeda dengan musim haji sebelumnya. Ini akan menjadi lingkungan yang sehat, memastikan jarak sosial antara para peziarah selama perjalanan. Kamp-kamp besar memungkinkan pergerakan udara terus menerus, sehingga menghilangkan risiko apa pun,” kata Mashat.
Dia menunjukkan Pemerintah Saudi telah menciptakan jaringan transportasi terintegrasi, yang menghubungkan semua situs yang relevan di seluruh wilayah.
Tahun ini Arab Saudi memutuskan untuk membatasi haji bagi warga negara dan penduduk di dalam Kerajaan. Keputusan ini diambil dengan alasan kekhawatiran atas pandemi Covid-19. (hay)