AMPHURI.ORG, JAKARTA–Ketua Bidang Umrah Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Zaki Zakariya Anshari membenarkan bahwa apa yang disampaikan pihaknya beberapa waktu lalu terkait visa umrah sudah bisa lagi itu bersumber dari muassasah yang mengeluarkan visa group perdana pada tanggal 1, 3 dan 8 November sebelumnya. Pun yang disampaikan oleh pihak Kementerian Agama yang mengatakan visa umrah terhenti sementara benar adanya lantaran adanya perbaikan sistem, sehingga jadwal keberangkatan jamaah umrah tanggal 15 November dijadwal ulang menjadi 22 November.
“Kami bersyukur dan apresiasi kepada Menteri Agama yang telah mengeluarkan regulasi penyelenggaraan umrah masa pandemi dalam bentuk KMA (Keputusan Menteri Agama) dan mengutus para pejabat di Ditjen PHU untuk meninjau langsung umrah perdana ke Saudi. Kami pun bersyukur Kemenag sampai sekarang tidak melarang pemberangkatan umrah untuk warga Indonesia tetapi mengingatkan pentingnya penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) untuk mengedukasi jamaah umrah di masa pandemi covid-19 ini,” kata Zaki dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Jadi, lanjut Zaki, PPIU yang harus mempersiapkan kesiapan jamaahnya sebaik mungkin. PPIU harus memberikan edukasi secara intensif dan terperinci terkait prosedur pelaksanaan ibadah umrah di saat pandemi, sebagaimana yang disampaikan oleh Plt. Dirjen PHU, Oman Fathurahman.
Zaki menyampaikan bahwa kebijakan Kemenag ini, senada dengan kebijakan AMPHURI yang memilih untuk tidak menghentikan pemberangkatan jamaah umrah dan lebih memilih untuk beradaptasi dengan regulasi umrah di masa pandemi baik yang dikeluarkan Saudi maupun Indonesia.
Hanya saja, AMPHURI mengkhawatirkan kalau kondisi pandemi ini masih berlangsung lebih lama. Karena itu, AMPHURI mengeluarkan catatan, evaluasi dan rekomendasi umrah di masa pandemi bagi anggota maupun masyarakat muslim pada umum yang hendak menunaikan ibadah umrah.
“Kami optimis kalau Saudi lebih confident menerima jamaah umrah dengan selesainya empat grup keberangkatan yang terdiri dari tiga grup asal Indonesia dan satu grup dari Pakistan. Meski memang dalam pelaksanaannya dua dari empat grup tersebut ada dua grup asal Indonesia yang berangkat 1 dan 3 November kami akui kurang sukses,” katanya.
“Namun kami tetap bersyukur karena dua grup yakni grup jamaah asal Pakistan dan grup asal Indonesia keberangkatan 8 November dinilai berhasil karena tidak terdeteksi ada jamaah yang terpapar covid dan patuhnya dalam kedisiplinan aturan protokol kesehatan dan karantina yang dikeluarkan Saudi, sehingga mereka bisa melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dan berangkat ke Madinah,” imbuhnya.
Zaki menambahkan, insya Allah pada tanggal 22 November mendatang, dipastikan akan ada keberangkatan jamaah umrah asal Indonesia yang mestinya berangkat tanggal 15 November. Hal ini dipastikan dengan telah terbitnya visa umrah jamaah oleh muassasah Masyaril Haram yang memang baru satu-satunya muassasah yang dipercaya Saudi untuk pelaksanaan umrah di awal masa pandemi ini dengan standar protokol kesehatan yang baik.
“Insya Allah AMPHURI mempunyai akses yang bagus ke satu-satunya muassasah yang dipercaya pemerintah Saudi untuk mengeluarkan visa umrah di masa pandemi ini,” ujarnya. (hay)