AMPHURI.ORG, JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani menyampaikan kesiapan pihaknya untuk andil dalam pelayanan haji Indonesia. Karena itu, Rosan mengharapkan dukungan dari Kementerian Agama agar Kadin bisa ikut andil dalam pelaksanaan haji di Arab Saudi, khususnya dalam penyediaan katering.
“Kami harapkan dukungan Kementerian Agama agar Kadin bisa ikut andil dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, khususnya dalam penyediaan makanan siap saji untuk jamaah,” kata Rosan, saat menemui Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Di kesempatan yang sama, Ketua Komite Bilateral Timur Tengah Kadin Indonesia, Fachri Thalib mengungkapkan pihaknya saat ini tengah mendorong peningkatan ekspor dan bisa berpartipasi pada pelayanan haji.
“Kami sudah melakukan pembicaraan kerja sama ini lama, bahkan sudah hampir ke arah tanda tangan. Namun ada anjuran agar kerjasama ini didampingi pemerintah,” kata Fachri.
Fachri menyampaikan saat ini pengusaha Kadin Indonesia sudah siap dan sanggup memenuhi kebutuhan makanan siap saji bagi jemaah haji. Ia menyebut, apabila kerjasama dapat dilakukan, maka dapat mendorong peningkatan UMKM. Dengan 400 cabang yang tersebar di seluruh daerah kabupaten kota, posisi UMKM akan naik
“Diaspora sudah memakai produk binaan Kadin, sehingga produk-produk UMKM dikenal di penjuru dunia. Harapan ini juga kiranya jamaah haji Indonesia bisa menggunakan produk Kadin,” harap Fachri
Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Fachrul Razi, mengatakan pesan Presiden yang melihat penerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. “Pemerintah tidak akan mengeluarkan anggaran apabila ekonomi tidak jelas,” katanya.
Diakui Menag untuk penyelenggaraan haji sampai saat ini memang belum maksimal. Harapannya sebagai kontingen terbesar akan dapat pelayanan maksimal.
“Kita harus bisa memanfaatkan momen ini, jangan sampai orang lain memanfaatkannya,” kata Menag.
Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ramadhan Harisman mengungkapkan untuk kebutuhan bumbu asli Indonesia misalnya, saat ini baru setengah dari kebutuhan yang bisa terpenuhi. “Dari 600 ton, baru 300 ton yang bisa kita penuhi,” jelasnya.
Harisman menjelaskan untuk pemenuhan konsumsi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi saat ini sebagian masih menggunakan bahan baku pangan dari negara lain. Diakuinya, untuk kebutuhan bahan baku pangan, Vietnam, Thailand, Laos memenuhi pasar bahan pokok di Arab Saudi.
“Seperti beras, kita masih menggunakan beras dari Thailand,” tutur Ramadan. (hay)