AMPHURI.ORG, JAKARTA—Era digitalisasi kini merambah penyelenggaraan haji dan umrah. Betapa tidak, pesatnya teknologi informasi itu memaksa Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengembangkan aplikasi dalam perjalanan haji dan umrah. Jika sebelumnya ada aplikasi Haji Pintar, Umrah Cerdas dan Pelaporan Petugas Kloter, kini Kemenag tengah mengembangkan sistem pelaporan pelaksanaan bimbingan ibadah berbasis android.
Menurut Kasubdit Bimbingan Jamaah Kemenag Arsyad Hidayat, sistem pelaporan berbasis android ini akan mempermudah dan mempercepat laporan dari petugas pembimbing ibadah haji kloter kepada Daerah Kerja (Daker). “Dengan aplikasi ini, mudah-mudahan ini juga mempercepat laporan-laporan kita lebih akurat,” kata Arsyad di Jakarta, Selasa (25/6/2019), seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.go.id.
Arsyad menjelaskan, dengan penggunaan aplikasi android ini, laporan dapat langsung dilihat oleh petugas Daker, contohnya terkait pelaksanaan shalat arbain saat jamaah berada di Madinah.
Nantinya, kata Arsyad, pihaknya dapat terlihat permasalahan-permasalahan yang muncul dan yang sering dilakukan oleh jamaah. Sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi-evaluasi yang lebih cepat.
“Itu kan nanti di dalam laporan itu kan ada permasalahan-permasalahan yang muncul permasalahan yang muncul yang sering dilakukan itulah yang nanti kita akan melakukan penguatan-penguatannya,” jelasnya.
Selain Tim Pembimbing ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang melekat di setiap kloter, Kemenag juga telah menyediakan beberapa konsultan ibadah yang berada di setiap Daker dan Sektor. Fungsi dari konsultan ibadah tersebut akan melakukan edukasi kepada jamaah dengan membuka forum-forum diskusi. “Di sektor-sektor kita punya pembimbing ibadah juga punya konsultan ibadah-ibadah, Ya tahulah fungsinya masing-masing di samping mereka melakukan semacam apa edukasi kepada jamaah dengan, mereka juga membuka forum-forum berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan hukum-hukum masalah-masalah seputar haji,” pungkasnya. (hay)