AMPHURI.ORG, JAKARTA–Setidaknya, setiap hari ada kurang lebih 1.200 calon jamaah umrah bertolak ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Karena itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta mengingatkan semua pihak terkait untuk memastikan status vaksinasi jamaah umrah sebelum masuk ke ruang tunggu melalui skrining kartu kuning (ICV) mulai dari check in sampai di pintu keberangkatan.
Demikian disampaikan Kepala KKP Kelas I Soetta, dr. Anas Ma’ruf dalam surat pemberitahuan yang ditujukan kepada sejumlah pihah lintas sektor terkait penyelenggaraan umrah yang diterima redaksi, Rabu (15/1/2020).
Dalam surat tertanggal 13 Januari 2020 itu, dokter Anas menyampaikan bahwa menindaklanjuti hasil pertemuan di KKP kelas I Soetta tanggal 2 Januari 2020 tentang Koordinasi Pengawasan Dokumen Kekarantinaan, salah satu hasil rapat adalah memastikan status vaksinasi jamaah umrah sebelum masuk ke ruang tunggu melalui skrining ICV mulai dari check in sampai di pintu keberangkatan.
Kepala KKP menegaskan, pihaknya meminta kesediaan asosiasi penyelenggara haji dan umrah, maskapai, petugas handling, petugas imigrasi dan petugas KKP untuk turut melakukan pengawasan. Kepada asosiasi, Anas meminta dapat membantu menyampaikan pada travel penyelenggara haji dan umrah yang menjadi anggotanya untuk dapat memeriksa buku ICV dan status vaksinasi secara mandri melalui barcode scanner maupun melalui sinkarkes (sistem informasi kekarantinaan kesehatan) sebelum berangkat menuju Bandara Soetta.
Begitu juga kepada maskapai penerbangan, agar petugas check in dapat membantu memeriksa keberadaan buku ICV pada saat proses check in. “Apabila buku ICV tidak ada atau meragukan petugas check in dapat menghubungi petugas KKP yang ada di pintu masuk keberangkatan terminal 2F atau terminal 3 international untuk melakukan verifikasi validasi keabsahan ICV,” katanya.
Anas juga meminta kepada petugas handling/agent pelayanan umrah mohon dapat memastikan seluruh jamaah umrah yang dilayani telah memiliki buku ICV. “Pemeriksaan saat keberangkatan ICV kepada petugas KKP pada satu atau dua hari sebelum berangkat agar dilakukan verifikasi dan validasi,” pintanya.
Permintaan yang sama disampaikan Anas kepada petugas imigrasi, agar dapat membantu mengecek keberadaan buku ICV pada saat proses pengecekan paspor terhadap jamaah umrah yang secara sengaja atau tidak sengaja belum melalui pemeriksanaan buku ICV oleh petugas KKP.
“Apabila petugas menemukan jamaah yang tidak dapat menunjukkan buku ICV atau ICV meragukan dapat menghubungi petugas KKP yang ada di pintu masuk keberangkatan,” kata Anas.
Terkait pemeriksaan ini, lanjut Anas, petugas KKP akan melakukan verifikasi dan validasi terhadap kelengkapan buku ICV di pintu keberangkatan terminal 2F atau 3 internasional.
“Bila ditemukan calon jamaah umrah tidak mememiliki buku ICV atau belum vaksinasi meningitis maka akan dilakukan penundaaan keberangkatan sampai jamaah dapat menunjukkan buku status vaksinasi,” ujarnya. (hay)