AMPHURI.ORG, JAKARTA—Plt Dirjen PHU Kementerian Agama, Khoirizi memastikan, Arab Saudi telah mencabut larangan (suspend) terhadap sembilan negara termasuk Indonesia. Namun, larangan tersebut sifatnya masih dikecualikan bagi warga Indonesia yang telah memiliki iqamah.
“Alhamdulillah bapak ibu sekalian, hari ini suspend kita sudah terbuka, sembilan negara yang tersuspend berdasarkan edaran pemerintah Arab Saudi 214033, walaupun hanya terbatas bagi warga negara Indonesia yang sudah memiliki iqamah,” kata Khorizi saat membuka webinar bertajuk Apa Kabar Umrah Kita, yang digelar Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dan AMPHURI, Selasa (21/9/2021).
Menurutnya dengan dibukanya suspend secara terbatas merupakan kabar baik bagi jamaah Indonesia, bahwa sebentar lagi umrah akan segera dibuka secara normal. Untuk itu semua pihak yang memiliki kepentingan dengan haji umrah harus segera mempersiapkan dirinya masing-masing.
“Berarti sudah ada tanda-tanda menuju kesana. Tinggal bagaimana kita melakukan diplomasi lebih lanjut,” katanya.
Selain suspend, masalah vaksin juga menjadi kabar baik bagi Indonesia, di mana vaksin yang digunakan Indonesia sudah diakui oleh organisasi kesehatan dunia WHO. Dua kabar baik ini membuktikan umrah secara normal tidak lama lagi akan dapat digelar. “Alhamdulillah hari ini sudah diakui WHO,” katanya.
Dan bahkan atas pengakuan ini, Saudi langsung melakukan kajian untuk selanjutnya mengakui vaksin yang digunakan Indonesia. Untuk itu dia meminta semua pihak bersyukur atas informasi terbaru dalam dunia umrah haji ini.
Meski demikian, kata dia, semua pihak perlu memahami, bahwa surat edaran 421214038 itu untuk stakeholder penyelenggaraan umrah di Arab Saudi, bukan di luar negara Arab Saudi. Karena sampai detik ini Pemerintah Saudi belum mengeluarkan regulasi teknis sekecil apapun tentang penyelenggaraan umrah di luar Saudi.
Khorizi mengatakan semoga dalam waktu dekat ini Pemerintah melalui Kementerian Agama segera melakukan kunjungan ke Saudi untuk melakukan diplomasi tingkat tinggi. Kemenag juga akan menemui jajaran di pemerintahan Saudi dan meyakinkan bahwa Indonesia sudah siapa menyelenggarakan umrah di masa pandemi.
“Mari kita semua wabil khusus kawan-kawan penyelenggara umrah untuk bagaimana kita segera menyiapkan jamaah kita sehingga mana kala umrah dibuka pemerintah Saudi sudah siap,” katanya.
Untuk itu, kata dia, penyelenggara tidak perlu berpikir tentang vaksin booster dan karantina. Akan tetapi siapkan jamaah untuk bagaimana bisa mengikuti vaksinasi, menyiapkan istitha’ah ibadah, perjalanan, dan kesehatan. Sebab, ketika vaksin sudah dilakukan, protokol kesehatan dijalankan dan istitha’ah sudah sempurna. “Maka Insya Allah pada saatnya kita akan bisa berangkat ke Tanah Suci,” katanya. (hay)