AMPHURI.ORG, JAKARTA–Koperasi AMPHURI Bangkit Melayani atau biasa dikenal dengan Koperasi ABM menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2018. Gelaran RAT yang diikuti oleh 154 anggota koperasi ini berlangsung di Hotel Mercure Convention Ancol, Jakarta pada Jumat, 12-13 April. RAT Koperasi ABM 2018 ini dibuka secara resmi oleh Deputy Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Dr. H. Rully Indrawan, M.Si, pada Jumat, (12/4/2019).
“RAT merupakan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus koperasi kepada anggotanya,” kata Ketua Koperasi ABM, Amaludin Wahab, dalam sambutannya di Jakarta, Jumat, (12/4/2019).
Menurut Amal, jumlah koperasi di Indonesia terus meningkat. Setidaknya, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah hingga tahun 2016, tercatat ada 212.135 koperasi yang menghimpun sekitar lebih dari 37,8 juta anggota. Dari jumlah tersebut, jumlah koperasi aktif hanya 148.220 saja.
“Nah, satu di antaranya adalah Koperasi ABM. Sebuah koperasi yang menghimpun usaha bersama anggota Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) yang pada hari ini menggelar RAT, sebagai indikator bahwa koperasi itu aktif,” katanya.
Amaludin menyampaikan, selama ini peran serta anggota secara umum cukup baik. Hal ini, kata Amal, terlihat dari aktivitas transaksi produk-produk yang ditawarkan koperasi. “Meski harus diakui, masih perlu ditingkatkan lagi, sehingga seluruh anggota berperan aktif, sebagaimana tujuan utama koperasi ABM di bentuk adalah dari anggota untuk anggota,” teganya.
Selain itu, lanjut Amal, jika semakin banyak anggota yang aktif dalam transaksi produk-produk Koperasi ABM, maka semakin besar pula hasil untuk koperasi. Dan pastinya, semakin banyak dana hasil yang didapat baik untuk kesejahteraan anggota maupun ikut berpartisipasi mendukung kegiatan AMPHURI sebagai induk Koperasi ABM.
Di akhir sambutannya, Amal pun berharap adanya dukungan penuh dari pengurus DPP AMPHURI sebagai induk koperasi ABM baik dari sisi permodalan, jaringan usaha dan legitimasi koperasi untuk berkerjasama dengan pihak–pihak terkait pengembangan usaha.
Sementara Ketua Umum AMPHURI, Joko Asmoro dalam sambutannya menyampaikan jika jumlah anggota meningkat, maka sudah pasti jumlah simpanan (modal) anggota akan bertambah. Karena itu, jangan segan-segan, kata Joko, pengurus koperasi untuk meningkatkan penggalangan dana dan penggalangan investor baik dari anggota sendiri maupun dari pihak luar anggota.
“Bila perlu bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka menunjang usaha koperasi, tak terkecuali Kementerian Koperasi dan UKM bahkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mendapatkan pendanaan koperasi,” ujarnya.
Selain itu, Joko, yang juga sekaligus sebagai Ketua Dewan Pengawas mengingatkan pengurus dan anggota koperasi bahwa koperasi bisa besar karena anggotanya itu sendiri. Sebab, koperasi sebagai badan usaha milik anggota. Dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. “Jangan lupa untuk memajukan koperasi juga harus memanfaatkan kemajuan teknologi,” kata Joko mengingatkan.
Dalam kesempatan lain, Joko menjelaskan, memang Koperasi ABM baru resmi berdiri pada tanggal 7 Maret 2017, namun koperasi ini sudah terbentuk sejak 2016 oleh DPD AMPHURI Jawa Timur. Sejak awal berdiri, Koperasi ABM mencanangkan visi untuk mampu menjadi sepuluh besar koperasi di Indonesia dari kekuatan investasi di sektor haji dan umrah.
Koperasi ABM anggotanya terdiri dari biro travel haji dan umrah anggota AMPHURI yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hingga saat ini, tercatat ada 154 travel yang tergabung dalam koperasi dari 389 anggota AMPHURI.
Sejak kehadirannya, kata Joko, Koperasi ABM sangat membantu anggota, khususnya bagi penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU). Bahkan, ke depanya, para pendiri berharap koperasi ini bisa menjadi unit usaha besarnya AMPHURI yang dimiliki anggota, sesuai prinsip koperasi, dari anggota oleh anggota dan untuk anggota.
Dalam perkembangannya, selain merilis program Umrah Ummat, Koperasi ABM juga tengah menggali potensi destinasi wisata muslim dalam negeri. Artinya, koperasi akan menggarap Halal Islamic Tourism (tur muslim) dengan mendatangkan wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia, khususnya kawasan Timur Tengah. (hay)