AMPHURI.ORG, JAKARTA–Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan terus mempersiapkan berbagai kelengkapan yang diperlukan untuk mengembangkan potensi wisata halal di Indonesia. Kelengkapan yang dimaksud antara lain regulasi, sumber daya manusia, atraksi, hingga fasilitas pendukung.
Menurutnya, wisata halal merupakan segmen pariwisata yang menyasar target wisatawan muslim. Beberapa hal yang perlu dimiliki destinasi wisata untuk pengembangan wisata halal adalah menyediakan makanan halal, fasilitas pendukung seperti tempat berwudu dan musala, serta memiliki pelayanan yang ramah muslim.
“Indonesia memiliki potensi wisata halal yang sangat besar. Selain memiiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki destinasi wisata yang beraneka ragam untuk pengembangan potensi wisata halal,” kata Sandi, dikutip dari keterangan resminya, sebagaimana dikutip bisnis.com, Selasa (13/7/2021).
Potensi ini, kata Sandi, semakin diperkuat dengan masuknya Indonesia ke dalam 5negara dengan pengeluaran wisata halal pada 2019 berdasarkan data dari State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, yaitu sebesar US$11,2 milar.
“Maka dari itulah, kami saat ini berusaha mempersiapkan Indonesia menjadi destinasi wisata halal terkemuka di dunia, khususnya Asia Tenggara,” jelasnya.
Namun, ia menyatakan pandemi Covid-19 telah membuat industri pariwisata tertekan. Untuk itu, Sandi mengatakan pihaknya akan berinovasi dan beradaptasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan digital untuk mengembangkan potensi wisata halal di Indonesia.
“Salah satu inovasi yang kita laksanakan di masa pandemi Covid-19 ini adalah dengan pelaksanaan tur virtual destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Kita juga menganalisis big data untuk memetakan pasar-pasar potensial untuk mengembangkan wisata halal,” ujarnya.
Selain itu, ia menuturkan pihaknya juga sudah menetapkan protokol Kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) yang telah dibukukan sebagai panduan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan mengembangkan potensi wisata halal. “Protokol kesehatan ini juga bertujuan untuk menciptakan destinasi dan fasilitas yang bersih, sehat, aman, dan memiliki keberlanjutan lingkungan. Sehingga, ketika pandemi Covid-19 teratasi, Indonesia dapat menjadi destinasi wisata halal terkemuka di Asia Tenggara,” ujar Sandi. (hay