AMPHURI.ORG, SURABAYA–Sertifikasi pembimbing manasik haji sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan para pembimbing manasik haji. Disamping itu juga untuk mengembangkan karakter petugas haji, dengan mengikuti sertifikasi ini yang lulus akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi pembimbing haji di masa yang akan datang.
Demikian disampaikan Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Bina Haji Ditjen PHU, Arsyad Hidayat saat memberi paparannya di acara kerjasama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dengan UIN Sunan Ampel Surabaya melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (2/12/2020), seperti dikutip laman resmi kemenag.go.id.
Menurutnya, sertifikasi pembimbing ibadah haji juga sangat penting, selain karena regulasi negara hal ini juga demi kepentingan jamaah haji yang dibimbingnya. “Aturan yang sama juga diterapkan kepada KBIH, seluruh KBIH harus memiliki pembimbing yang bersertifikasi, apabila tidak ada pembimbing yang bersertifikasi maka KBIH tersebut tidak akan diperpanjang perizinannya oleh pemerintah,” ujarnya.
Sementara melalui aplikasi yang sama, Plt. Dirjen PHU Oman Fathurahman mengatakan semua pembimbing haji harus profesional. “Jika profesionalitas ini di kedepankan maka pelayanan kepada masyarakat juga akan bisa berjalan maksimal,” jelasnya.
Oman menjelaskan bahwa kondisi pandemi saat ini membuat Kementerian Agama membentuk “Tim Krisis Haji” sebagai strategi pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2021. Tim Krisis Haji ini memberikan 3 (tiga) opsi tentang haji pada tahun 2021 yaitu; pertama, haji sudah normal, jika kondisi seperti ini maka kuota haji Indonesia akan terpenuhi dan dapat dilaksanakan karena sudah ada vaksin.
Kedua, haji dengan pembatasan, artinya pelaksanaan haji pada tahun 2021 tetap dilaksanakan, akan tetapi kuota ini tergantung dari kebijakan dari pemerintah Saudi. Dan ketiga, Saudi menutup pemberangkatan ibadah haji Indonesia. Jika ini yang terjadi kita akan sosialisasikan kepada masyarakat, karena yang berhak menentukan boleh tidaknya berangkat haji ini adalah pihak Pemerintah Saudi.
“Dengan demikian ketika menyampaikan kepada masyarakat disampaikan apa adanya, agar masyarakat memahami dengan baik,” kata Oman. (hay)