AMPHURI.ORG, JAKARTA–Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur, mengatakan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) anggota AMPHURI terus melakukan persiapan jelang keberangkatan. Rencananya, jamaah haji khusus yang diberangkatkan oleh PIHK di bawah asosiasinya mulai berangkat pada 15 Juni nanti.
“Anggota AMPHURI yang akan berangkat pertama kali mulai 15 Juni dari PT Andromeda Atria Wisata. Selanjutnya bergilir berjalan terus sampai 4 Juli,” ujar Firman di Jakarta, seperti diberitakan Republika, Rabu (8/6/2022).
AMPHURI sendiri, kata Firman, telah melakukan inisiasi dan membantu anggota PIHK-nya yang mendapatkan kuota haji tahun ini dan akan memberangkatkan jamaah haji khusus. Total jamaah yang akan berangkat sebanyak 1.999 orang.
Firman mengatakan, proses persiapan sejauh ini berjalan dengan baik, sesuai dengan jadwal keberangkatan. PIHK di bawah AMPHURI sudah melakukan reservasi tiket keberangkatan disesuaikan dengan program masing-masing dan pemesanan akomodasi, baik di Mekkah dan Madinah.
Menurutnya, jika nanti penerbangan yang dilakukan jamaah haji khusus memerlukan transit dan menginap di hotel setempat, hal ini sudah disiapkan dengan baik dan jamaah tinggal menerima layanan yang diberikan.
“Saat ini, AMPHURI berkoordinasi dengan intens bersama syarikah thawwafah Asia Tenggara untuk mendapatkan maktab-maktab sesuai pilihan PIHK masing-masing. Ini baik maktab 111, 112, 113 dan 114,” lanjut dia.
Begitu pula dengan proses di dalam negeri, Firman menegaskan, terus berjalan. Pihaknya berupaya memastikan tahapan penyelesaian administrasi di Kementerian Agama dan proses pengembalian dana di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa berjalan dengan lancar.
Lebih lanjut, Firman menyebut, dana setoran milik jamaah haji khusus yang disimpan di BPKH saat ini sedang dikebut untuk dikembalikan. Ia berharap baik dari Kemenag maupun BPKH bisa mempercepat prosesnya, mengingat hal tersebut diperlukan untuk menyelesaikan kontrak-kontrak yang ada.
“Dana tersebut sangat dibutuhkan oleh PIHK untuk memastikan memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaahnya. Saat ini seluruh kegiatan reservasi kita sudah harus full payment,” ucapnya.
Firman meyakini semua pihak akan memudahkan proses pengembalian dana yang ada, sehingga tidak terjadi keterlambatan penyiapan keberangkatan jamaah haji tersebut. Karena itu, kepada anggotanya, Firman berpesan agar kerjasama dan koordinasi atau laporan perkembangan proses persiapan intens dilakukan dengan pihak asosiasi. Jika nantinya ada kendala teknis yang perlu dibantu bisa dilakukan dengan cepat.
Tak hanya itu, Firman juga mengingatkan PIHK bahwa jamaah yang berangkat juga harus dipastikan sehat dan siap, baik secara fisik maupun rohani, dalam melakukan ibadah haji tahun ini. PIHK harus memastikan status vaksinasi jamaah sudah lengkap dan membawa hasil tes PCR Negatif. (hay)