AMPHURI.ORG, JAKARTA–Pemerintah Arab Saudi bakal memulai pelaksanaan ibadah haji pada 2021 atau 1442 Hijriyah pada pekan depan. Demikian seperti dilansir dari kantor berita Saudi, SPA, mereka sudah menyaring dan memilih 60 ribu orang dari 558 ribu calon jamaah haji yang mendaftar.
Para calon haji itu berasal dari 120 negara. Proses pendaftaran jamaah haji dibuka sejak 13 Juni lalu. Mereka yang terpilih berusia antara 18 sampai 65 dan memenuhi persyaratan sudah disuntik dua dosis vaksin Covid-19 dan tidak mempunyai penyakit berat.
Para calon haji akan tiba di Mekah pada 17 sampai 18 Juli dari empat lokasi miqat untuk berniat dan mengenakan ihram. Kemudian mereka akan melakukan Tawaf Qudum (selamat datang) mengelilingi Ka’bah, lalu kemudian menuju Padang Arafah untuk menjalani wukuf pada 19 Juli.
Menurut Wakil Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Abdelfattah Bin Suleiman Mashat, mereka sudah menyiapkan 3.000 bus untuk mengangkut jamaah haji. Namun, setiap bus hanya dibolehkan mengangkut maksimal 20 calon haji sebagai bagian dari protokol pencegahan Covid-19.
“Kondisi lingkungan tahun ini akan berbeda dari pelaksanaan haji tahun lalu. Kali ini lingkungan lebih sehat dan memastikan jamaah haji tetap menjaga jarak di antara mereka hingga akhir pelaksanaan ibadah. Hal itu didukung dengan tenda yang lebih besar sehingga sirkulasi udara tetap terjaga dan menekan risiko,” kata Mashat.
Pemerintah Arab Saudi sejak tahun lalu menggelar ibadah haji secara terbatas akibat pandemi Covid-19. Hal lain yang akan dilakukan tahun ini adalah pemerintah Saudi menyiapkan tenaga medis yang mendampingi setiap regu jamaah haji yang berisi 20 orang.
“Setiap 20 jamaah haji akan dikawal oleh tenaga medis yang mengawasi dan memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan oleh calon haji,” kata Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hesham Saeed.
Selain itu, pemerintah menyiagakan 40 orang penerjemah bagi jamaah calon haji. (*/hay)