AMPHURI.ORG, MEKKAH–Pemerintah Arab Saudi, melalui otoritas keamanan haji menyiapkan langkah-langkah pengamanan demi menjaga keselamatan jamaah haji tahun ini. Walau disebut haji terbatas, jumlah jamaah haji tahun ini ditaksir mencapai 10 ribu orang.
Asisten Komandan Keamanan Haji Mayjen Mohammed bin Wasl Al-Ahmadi telah menyiapkan rencana pengamanan. Komandan yang ditugasi untuk Masjidil Haram dan sekitarnya itu mendasari rencananya dari empat pendekatan organisasi, keamanan, kemanusiaan dan kesehatan.
Tim keamanan menyiapkan pintu masuk dan keluar berbeda bagi jamaah haji yang berada di Masjidil Haram. Jalur jamah haji diperluas dari wilayah selatan dan barat. Ada pula jalur khusus di sekitar area Sai.
Jamaah haji terbatas memang berasal dari berbagai negara, asalkan pemukim di Saudi. Oleh karena itu, mereka perlu karantina mandiri selama tujuh hari sebelum berangkat haji. Lalu setibanya di Mekkah, mereka akan dicek lagi kondisi kesehatannya.
Selama tinggal di hotel Mekkah, jamaah haji wajib dipastikan tak punya gejala Covid-19. Kemudian, barulah mereka berangkat ke Arafah bersama tim kesehatan. Pemerintah Saudi sudah menyiapkan tenda untuk mengakomodasi jamaah haji di Arafah dengan tetap menerapkan jaga jarak.
Pemerintah Saudi berusaha keras tetap menyelenggarakan haji tahun ini dengan segala keterbatasannya akibat pandemi covid-19. Semua otoritas pemerintah wajib memastikan terpenuhinya protokol kesehatan bagi jamaah haji. Hal itu demi mencegah penularan Covid-19 selama musim haji.
“Rencana komprehensif akan dijalankan tim keamanan, kesehatan dan pelayanan. Rencana ini termasuk penyediaan layanan kesehatan terbaik dan kontrol massa agar jaga jarak terpenuhi. Ini semua sesuai standar Kemenkes (Saudi) untuk memastikan keselamatan jamaah haji dari pandemi Covid-19,” kata Al-Ahmadi dilansir dari Salaam Gateway pada Jumat (24/7/2020). (hay/*)