AMPHURI.ORG, RIYADH–Pemerintah Arab Saudi tengah membahas persiapan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, sekaligus memantau perkembangan terbaru dalam rencana penyelenggaraan musim haji 2021. Pembahasan terkait Ramadhan dan musim haji mendatang itu dilakukan melalui seminar virtual, yang diikuti oleh sejumlah pejabat senior, termasuk Gubernur Asir Pangeran Turki bin Talal.
Para menteri dan pejabat yang ambil bagian dalam acara tersebut memuji kemampuan Arab Saudi untuk mengamankan dan memberikan perawatan komprehensif bagi para pengunjung dan jamaah, terlepas dari tantangan yang dihadapi dunia saat ini.
Dalam pidatonya, Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman menegaskan bahwa Arab Saudi, sejak awal berdirinya, telah menunjukkan minat besar dan dedikasinya untuk memberikan perhatian tertinggi bagi pengunjung dan jamaah.
Dia mencatat bahwa tindakan proaktif dan pencegahan Arab Saudi di tengah pandemi, termasuk menangguhkan umrah, telah terbukti berhasil membendung penyebaran virus corona pada saat sebagian besar negara berjuang dengan pandemi.
Pangeran Faisal mengatakan, bahwa pembatasan sekarang sedang dilonggarkan. Sehingga, jamaah mulai berduyun-duyun ke kerajaan kembali. Setidaknya, lebih dari 95.000 jamaah umrah dari luar negeri telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi hingga saat ini, sejak umrah dibuka kembali setelah penangguhan karena Covid-19.
Dengan menerapkan metodologi kesehatan yang komprehensif, Kerajaan terus menerapkan tindakan pencegahan dan proaktif untuk menjaga kesehatan masyarakat dan membatasi infeksi.
Seperti dilansir ihram.co.id mengutip Asharq Al-Awsat, Selasa (9/2/2021), Menteri Haji dan Umrah Muhammad Saleh Benten lantas menyoroti simposium sebagai upaya Kerajaan dalam melayani jamaah dan pengunjung. Ia mengatakan, bahwa kementeriannya tengah mengerjakan rencana operasional untuk menyambut bulan Ramadhan dan mempelajari perkembangan terkait musim haji berikutnya dengan pihak berwenang terkait.
Menurutnya, sekitar sembilan juta penerima manfaat telah memanfaatkan aplikasi Eatmarna dari kementerian tersebut. Ia mengatakan, program teknologi telah berkontribusi untuk memfasilitasi pelaksanaan ibadah secara profesional dan tertib, serta menindaklanjuti laporan dan indeks terkait pelaksanaan Haji dan Umrah dan memanfaatkannya untuk menyatukan dan mengembangkan rencana yang akurat untuk Ramadhan mendatang.
“Program ini juga akan membantu, selain untuk melakukan studi tentang perkembangan terkait kesehatan yang sedang dikerjakan oleh kementerian dengan partisipasi dari Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci dan semua instansi pemerintah yang terlibat dalam melayani pengunjung,” kata Benten. (hay)