AMPHURI.ORG, JAKARTA–Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Farid Aljawi mengapresiasi langkah cepat Kepolisian Daerah Metro Jaya atas laporan terhadap oknum penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) PT NSWM yang diduga menipu dan menelantarkan jamaah. PT NSWM diduga melakukan penipuan terjadap sedikitnya 500 orang jamaah dengan kerugian mencapai Rp90 miliar.
“Kami atas nama asosiasi menyampaikan terima kasih atas langkah cepat pihak kepolisian dalam menegakkan ketentuan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah,” kata Sekjen Farid Aljawi saat memberikan keterangan pers di Mapolda Metro Jaya bersama Satgas Anti Mafia Umrah Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Farid menilai, sejauh ini, kasus serupa masih terulang dikarekan selama ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan biro travel umrah yang mereka pilih. Terkadang jamaah hanya melihat dari sisi harganya, atau karena referensi keluarga bahkan dari tokohnya tanpa meneliti terlebih dulu apakah punya izin atau tidak.
Menurutnya, dalam penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan umrah ada kewajiban penyelenggara kepada jamaah baik sebelum berangkat maupun selama di Tanah Suci, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
“Dengan terungkapnya penipuan dan penelantaran oleh Satgas antimafia umrah Polda Metro Jaya ini, kami berharap mudah-mudahan kita bisa segera merilis travel mana saja yang mempunyai izin dan masuk dalam asosiasi mana sehingga kita bisa melakukan pembinaan lebih maksimal,” katanya.
Farid menengarai, tidak menutup kemungkinan masih terdapat korban-korban lain dari travel tersebut, mengingat berdasarkan informasi travel ini memiliki cabang dan jaringan yang beroperasi di beberapa daerah di luar DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Farid kembali mengingatkan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah umrah agar cermat dan selektif memilih biro perjalanan umrah supaya tidak tertipu.
“Jangan mudah tergoda dengan iming-iming harga murah, seleksi dan teliti lagi keberadaan travel tersebut apakah berizin atau tidak. Pastikan visanya, pastikan tiketnya, pastikan hotelnya dan pastikan programnya,” katanya. (hay)