AMPHURI.ORG, JAKARTA-Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Ramadhan Harisman menegaskan kepada seluruh penerima alokasi anggaran proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk mengoptimalkan waktu pengerjaan proyek. Artinya, anggaran proyek yang dibiayai dari SBSN itu musti tepat waktu dalam proses pengerjaannya, baik proyek revitalisasi asrama haji maupun pembangunan gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di beberapa daerah.
“Untuk pembangunan PLHUT tidak perlu memakan waktu lama, prototype-nya sudah ada, jangan sampai diakhir tahun pelaksanaannya,” kata Ramadhan saat memaparkan materi di kegiatan Konsultasi, Pembahasan dan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Dalam kesempatan itu, Ramadhan menegaskan sebelum memutuskan pembangunan PLHUT, kalau masih ada gedung yang lama untuk bisa dihapuskan terlebih dahulu. “Gak bisa bangun kalau bangunan lamanya masih ada, mohon dihapuskan dulu,” tandasnya.
Menurutnya, pada tahun 2018, di beberapa daerah masih ada proyek pembangunan yang dibiayai SBSN tidak selesai pengerjaannya. Karena menurutnya kalau pengerjaan tidak selesai maka alokasi anggaran yang telah dikucurkan oleh Kementerian Keuangan dan Bappenas tidak akan dialokasikan lagi.
Ramadhan berharap, selesai atau tidak selesainya pembangunan proyek yang dibiayai SBSN ini akan sangat berpengaruh terhadap usulan proyek dua tahun yang berikutnya.
“Kami minta bantuannya untuk mengoptimalkan waktu penyelesainnya agar bisa selesai tepat waktu, karena akan berpengaruh terhadap usulan proyek dua tahun yang akan datang,” katanya. (hay)