Saudi Tengah Bersiap Sambut Ramadhan dan Musim Haji 1442H
February 9, 2021
Saudi Kembali Perpanjang Larangan Berkegiatan hingga 5 Maret
February 14, 2021

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Ketua Umum Dewan Pengurus Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur menegaskan, pihaknya sangat menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi yang kembali menutup akses masuk bagi warga dari 20 negara, termasuk Indonesia. Otoritas Saudi mengambil langkah penangguhan umrah dalam rangka pencegahan dan mengendalikan penyebaran virus corona varian baru.

“Ada berita yang beredar bahwa Saudi menolak kedatangan jamaah asal Indonesia lantaran para penyelenggara perjalanan haji dan umrah tidak mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan oleh Pemerintah Saudi. Itu sangat tidak benar dan menyesatkan,” tegas Firman M Nur, di Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Firman menegaskan penutupan kedatangan jamaah umrah oleh Saudi itu didasarkan pada keputusan Kementerian Kesehatan Saudi sebagai upaya pencegahan adanya penyebaran varian baru dari virus corona di Saudi. Sejauh ini, jamaah umrah asal Indonesia mengikuti aturan protokol kesehatan sejak di Tanah Air sebelum keberangkatan hingga selama di Tanah Suci.

“Jadi bukan seperti yang dituduhkan dalam berita itu, dimana disebutkan bahwa kita sebagai penyelenggara tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan Saudi. Sekali lagi kami klarifikasi bahwa hal itu tidaklah benar,” jelasnya.

Bahkan, kata Firman, sejak dibukanya kembali penerbangan umrah pada awal Januari lalu, Pemerintah Saudi memberikan kebijakan khusus semacam privilege bagi Indonesia terkait pembatasan usia. “Yang semula dibatasi dair 18-50 tahun, Saudi memberi kelonggaran khusus kepada Indonesia menjadi 18-60 tahun,” kata Firman.

Karena itu, AMPHURI, kata Firman, mempertanyakan keabsahan berita yang sempat membuat resah para penyelenggara travel haji dan umrah itu. Pasalnya, saat ini berdasarkan informasi yang diperoleh dari Saudi, pelaksanaan umrah bagi warga lokal Saudi masih berjalan dan semakin meningkat. Bahkan kabarnya, saat ini Saudi terus melakukan tindakan proaktif dan tengah mengerjakan rencana operasional untuk menyambut bulan Ramadhan serta mempelajari perkembangan terkait musim haji berikutnya.

“Kami sangat mengapresiasi dan memuji kemampuan Saudi untuk mengamankan dan memberikan perawatan komprehensif bagi para pengunjung dan jamaah, terlepas dari tantangan yang dihadapi dunia saat ini. Buktinya, Saudi berhasil membendung penyebaran virus corona pada saat sebagian besar negara berjuang dengan pandemi,” ujarnya.

“Jadi, kami tetap optimistis bahwa Saudi akan membuka kembali penyelenggaraan umrah bagi Indonesia dan ibadah haji di tahun ini meski pandemi. Meski sampai hari ini, kami pun belum mengetahui pasti mengenai kuota hajinya,” kata Firman.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari mitra kerja di Saudi, Firman menyebut, sampai hari ini tercatat sekitar sembilan juta penerima manfaat telah memanfaatkan aplikasi Eatmarna, sebuah aplikasi bagi jamaah yang hendak menunaikan ibadah umrah dan ibadah sholat di Masjidil Haram. Dukungan teknologi tersebut, telah berkontribusi untuk memfasilitasi pelaksanaan ibadah secara profesional dan tertib, serta menindaklanjuti laporan dan indeks terkait pelaksanaan umrah dan haji di Tanah Suci.

Karena itu, Firman berharap Pemerintah Saudi akan terus melakukan kajian secara intens terkait pelaksanaan haji dan umrah agar tetap bisa dilakukan meski dalam keadaan terbatas.

“Insya Allah, pelaksanaannya bisa dilaksanakan, meski tidak 100 persen dibuka,” kata Firman sembari menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pengirim jamaah terbanyak ke Tanah Suci, tak heran bila Indonesia mendapatkan perhatian khusus dari Saudi. (hay)

Leave a Reply