AMPHURI.ORG, JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) mengapresiasi dan mendukung penuh upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sebagai leading sector penyelenggaraan ibadah haji terus melakukan persiapan pelaksanaan haji 1442H/2021M. Salah satu persiapan dilakukan adalah terkait perlindungan kesehatan jamaah. Dimana Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah meminta Kementerian Kesehatan agar memprioritaskan jamaah haji untuk mendapatkan vaksin SAR Cov-2 (Covid-19), sebagai upaya melindungi jamaah haji dalam menunaikan ibadah haji di masa pandemi.
Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M Nur di Jakarta, Rabu (20/1/2021) terkait upaya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam mempersiapkan pelaksanaan haji 1442H/2021M, meski Pemerintah Arab Saudi sampai saat ini belum memberikan kepastian pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
“Kami mengapresiasi dan sangat mendukung langkah pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama Yaqut yang telah meminta Menteri Kesehatan agar memprioritaskan jamaah haji untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Tentu ini sebagai upaya kongkrit dalam menjamin dan memberikan perlindungan kepada jamaah haji,” kata Firman.
Menurut Firman, selain ini kabar baik bagi masyarakat muslim khususnya yang telah mendapatkan porsi berangkat haji maupun yang tahun lalu tertunda keberangkatannya, langkah inipun secara tidak langsung memberikan angin segar bagi para pelaku usaha penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK).
Bagi AMPHURI, kata Firman, langkah yang diambil Menag sudah tepat disamping terus melakukan persiapan-persiapan lainnya. Sebab, musim haji 1442H sudah di depan mata, terlebih dalam penyelenggaraannya nanti masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk memberlakukan syarat usia jamaah yang boleh diberangkatkan.
Terkait hal ini, lanjut Firman, AMPHURI telah melakukan mapping terhadap calon jamaah haji yang terdaftar di PIHK anggota AMPHURI. Termasuk mendesak pemerintah dalam hal ini Kemenag untuk segera mengumumkan kuota jamaah haji yang bakal diperoleh Indonesia yang diberikan Arab Saudi. Dimana, menurut kabar yang diperoleh AMPHURI, pada tahun ini Saudi akan menerima total jamaah haji sebanyak 70 ribu – 100 ribu jamaah saja.
“Kami berharap, Kemenag bisa mengumumkan perolehan kuota haji yang diberikan Saudi untuk Indonesia sebelum bulan Ramadhan nanti,” kata Firman berharap.
Firman menambahkan, pastinya upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada jamaah haji untuk mendapatkan prioritas vaksinasi dengan pertimbangan bisa saja jamaah calon haji tahun 2021 akan ditolak kedatangannya oleh Saudi apabila belum terbebas dari Covid-19.
“Artinya untuk bisa masuk ke Saudi, jamaah haji harus sudah divaksin. Kalaupun belum divaksin, maka perlu alokasi waktu, tempat dan biaya untuk karantina jamaah, disamping harus melakukan rangkaian tes PCR Swab sebelum dan setibanya di Saudi,” katanya.
Sejalan dengan langkah yang dilakukan Kemenag dalam mempersiapkan pelaksanaan haji 1442H, Firman menegaskan, bahwa AMPHURI pun telah membentuk tim haji pelayanan anggota yang dikomandoi oleh Ketua Bidang Haji DPP AMPHURI Ismail Adhan.
“AMPHURI siap memberangkatkan jamaah haji, sekiranya pemerintah Indonesia dan Saudi membuka haji 1442H,” pungkasnya. (hay)