AMPHURI.ORG, JAKARTA—Tahun ini, Arab Saudi mulai menggelar penyelengaraan ibadah haji 1442 H pada, Sabtu 17 Juli 2021. Dalam pelaksanaannya, kuota dibatasi hanya 60.000 jamaah, serta dikhususkan bagi warga Saudi dan ekspatriat yang sudah menetap di sana.
Mereka dipilih dari lebih 500.000 calon jamaah yang mendaftar. Dari 60.000 jamaah haji, sebagian adalah warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Saudi. Terdata 327 WNI yang menjadi jamaah haji tahun ini. Mereka adalah WNI yang selama ini sudah menetap di Saudi dan ikut mendaftar sebagai calon jamaah sesuai prosedur yang diberlakukan Saudi.
Demikian disampaikan Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Endang Jumali dalam keterangan resminya yang dilansir laman resmi kemenag.go.id.
Lalu bagaimana tahapan yang mereka lalui hingga dapat lolos seleksi ibadah haji tahun 2021 ini? Endang menguraikan tahapan-tahapan seseorang bisa lolos seleksi haji dimasa pandemi ini.
Setelah dideklarasikan bahwa tahun ini tidak ada jamaah haji dari internasional, Wakil Menteri Haji Saudi Abdulfatah Sulaiman Mashat mengatakan pemerintah Saudi membuka pendaftaran jamaah haji bagi warga negara Saudi dan ekspatriat yang dibuka pada tanggal 13-24 Juni 2021 melalui pendaftaran online dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
“Tentu dengan berbagai syarat pertama usia 18-65 tahun, kemudian tidak ada penyakit kronis dengan melampirkan surat keterangan sehat dari RS Saudi, kemudian telah divaksin 2 kali ataupun satu kali atau telah menjadi penyintas, itu syarat utama yang harus dipenuhi calon jamaah haji,” kata Endang saat hadir dalam Reportase bersama jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) melalui daring, Minggu (18/7/2021).
Endang menjelaskan, kemudian ditanggal 24 Juni 2021 dilakukan seleksi bagi mereka yang dinyatakan lolos. “Bagaimana cara seleksinya? jadi Arab Saudi memprioritaskan usia 50 tahun keatas, kemudian tahap lainnya menyeleksi usia di bawah 36 ke bawah, setelah dinyatakan lolos dapat diverifikasi bahwa anda lolos untuk mengikuti ibadah haji tahun ini kemudian diberikan waktu 3 jam untuk membayar paket,” jelasnya.
Ia juga mengakui, pada penyelenggaraan haji tahun ini calon jamaah haji diwajibkan membayar sendiri paket-paket yang sudah disediakan Pemerintah Saudi. Paket layanan penyelenggaraan haji itu diantaranya adalah Paket VVIP/Tower Alburj Mina dengan harga 20ribu Riyal (setara sekitar Rp. 80juta). “Itu paketnya di tower atau hotel di Mina,” katanya.
Paket kedua adalah paket VVIP tenda dengan harga paket 15ribu Riyal. Serta paket ketiga adalah Paket paling murah dengan harga paket 12ribu Riyal belum pajak atau sekitar 14ribu Riyal
“Paket-paket tersebut sudah termasuk layanan tenda di Arafah, Mina serta transportasi dan katering. Setelah dinyatakan lolos dan sudah membayar dalam 24 jam tasreeh (Surat Izin) keluar. Jadi mustahil, ada hoax yang bilang Malaysia bisa mengirimkan jamaah hajinya, karena sama sekali tidak ada jamaah haji dari luar,” tegas Endang.
Setelah tasreeh diprint, lanjut Endang, jamaah haji diberikan waktu 48 jam untuk vaksin kedua dan itu tidak menggunakan persetujuan (appointment). Jemaah dapat membawa tasreeh langsung ketempat vaksin dan langsung diprioritaskan dan bagi mereka yang tidak melakukan vaksin sampai dengan 2 hari sebelum pelaksanaan haji akan gugur.
“Nah ini yang sangat luar biasa di Arab Saudi, vaksin semua disediakan, boleh juga gabungan misalnya vaksin pertamanya Pfizer jika vaksin keduanya tidak ada Pfizer boleh menggunakan vaksin AstraZeneca atau Moderna, itu ketentuan yang telah diberlakukan sama semua,” terangnya
Ia bersyukur 60ribu jamaah haji ini kini sudah berada di Mina. Dengan melalui tahapan 2 kali pemberangkatan yakni tanggal 7 Dzulhijjah dengan tanggal 8 Dzulhijjah. Seluruh jamaah haji tahun ini tidak lagi menggunakan akomodasi di Mekkah, karena seluruh jamaah haji berangkat melalui rumah masing-masing yang selanjutnya diarahkan terlebih dahulu dititik kumpul kemudian langsung didorong ke Mina untuk melaksanakan Tarwiyah.
“Sesuai paket layanannya adalah semua tidak menggunakan hotel di Mekkah semua diarahkan ke Mina jadi berangkat dari rumah masing-masing. Tititk kumpul ada di 4 daerah antara lain Al Hada (Thaif), As Syara’i, An Nawariyah Jeddah dan yang terakhir adalah Hamra khusus untuk penduduk Mekkah. Bagi diluar penduduk Mekkah mereka diarahkan langsung untuk melaksanakan Tawaf Qudum,” ujarnya
“Tawaf Qudum sendiri dibagi pertiga jam, tiga jam pertama sudah beres, baru bus didorong lagi ketitik kumpul jadi tidak ada penumpukan di Masjidil haram, pertiga jam itu bisa mencapai 10ribu sampan 15ribu jamaah, setelah itu baru didorong ke Mina,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan, saat di Mina ada 4 zona yang digunakan antara lain Tower Mina, Zona A, Zona B dan Zona C. Kalau dihaji reguler dari maktab 110 sampai maktab 120. “Jadi tidak melewati batasan terowongan Muaisyim, semua difokuskan di wilayah itu,” jelasnya.
Untuk transportasi dibagi 2, pertama dari Haram ke Mina itu shuttle, dari Haram Terminal Bab Ali ke terminal Jamarat menggunakan Bus Saptco, Qaid dan Rawahil, dari situ diangkut lagi sama perusahan dari Naqabah seperti Qaid, Rawahil dari terminal jamarat ke kamp di Mina, sedangkan dari titik kumpul ke Masjidil haram itu diserahkan ke Travel. Dalam penyelenggaraan haji tahun ini sebanyak 71 travel diberikan kewenanogan untuk melaksanakan operasional haji tahun ini semuanya sudah terakreditasi.
Kementerian Haji Arab Saudi, kata Endang berjanji akan memberikan data akhir jamaah haji warga Indonesia. “Data terakhir dari Al Wakalah At Taawuniyah Al Farizi Kementerian Haji, mereka memberikan angka yang belum fix, mereka berjanji hari ini Minggu (18/7/2021) atau besok Senin (19/7/2021) akan memberikan jumlah jamaah haji Indonesia sementara sekitar 350an jamaah Indonesia,” harapnya.
Endang menjelaskan, untuk tentatif program tanggal 7 dan 8 Dzulhijjah Adalah pemberangkatan dari rumah masing-masing ke titik kumpul. Dari titik kumpul jemaah haji diarahkan ke Mina untuk Tarwiyah tanggal 9 Dzulhijjah masuk waktu wukuf, kemudian ke Muzdalifah, di Muzdalifah sampai subuh kemudian ke Jamarah Aqabah, lalu tawaf ifadah, setelah Tawaf Ifadah kemudian tahalul tsani kembali ke Mina untuk bermalam dan dilanjutkan melakukan lontaran di ketiga Jamarah yaitu Jamarah Ula, Jamarah Wusta dan Jamarah Aqabah pada 11, 12 dan 13 DZulhijjah (hari Tasyriq).
“Jadi kalau dikomplitkan semua itu hanya 6 hari,” tandasnya. (hay)