AMPHURI.ORG, LONDON–Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menjadi satu-satunya asosiasi haji dan umrah Indonesia yang menghadiri forum World Hajj & Umrah Convention (WHUC) yang diadakan di International O2, London pada 3-5 November 2019 lalu. Di agenda rutin tahunan para penyelenggara haji dan umrah di dunia itu AMPHURI juga melakukan pertemuan khusus dengan sejumlah petinggi negara dan mitra kerja.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) AMPHURI, Muhammad Farid Aljawi melalui sambungan telepon langsung dari London, Selasa, (5/11/2019).
Farid mengatakan, AMPHURI juga melakukan pertemuan langsung dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk membahas proses digitalisasi haji dan umrah. Selain itu, kata Farid, dibahas pula terkait adanya kenaikan biaya asuransi sekitar USD50, dimana sudah termasuk dalam sistem serta komponennya.
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Haji dan Umrah Saudi melalui platform Maqam, sebuah sistem digital haji umrah milik pemerintah Saudi, akan dihubungkan langsung program AISYAH yang dikembangkan AMPHURI. “Di pertemuan itu disepakati pula bahwa AISYAH akan di-link-an langsung dengan Maqam, yaitu sistem digital haji umrah milik Kementrian Haji dan Umrah Saudi,” kata Farid.
Menurutnya, dengan direct link antara Maqam dan AISYAH maka akan banyak kemudahan, karena fitur-fiturnya menyesuaikan kebutuhan pasar di Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan pengirim jamaah umrah nomer dua di dunia setelah Pakistan.
Farid menambahkan, AMPHURI juga melakukan pertemuan dengan asosiasi haji dan umrah Inggris Raya. Di mana dalam pertemuan tersebut, kata Farid, menghasilkan kesepakatan bahwa mereka akan bekerjasama dengan AMPHURI dalam pengelolaan digitalisasi haji dan umrah ke pemerintah Saudi.
Di luar kegiatan WHUC Forum, rombongan AMPHURI juga menyambangi kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London. Dalam kesempatan itu, AMPHURI diterima langsung oleh Wakil Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya, Adam dan jajarannya.
Farid menegaskan, dengan adanya pertemuan ini membawa nilai positif dalam rangka menyikapi aturan pemerintah Saudi. Karena itu, lanjut Farid, AMPHURI dan seluruh anggotanya harus mendalami dan memahami terkait sistem online tersebuut.
“Selain AMPHURI mendapat informasi yang akurat, kita berharap setelah pertemuan ini bisa terus bekerja sama dan saling memberikan masukan dalam tata kelola penyelenggaraan haji dan umrah secara global,” ujar Farid usai mengikuti acara yang dihadiri delegasi Inggris, Indonesia, Nigeria, Sudan, Somalia, India, Afrika Selatan dan perwakilan negara uni Eropa ini.
Turut dalam rombongan AMPHURI yang hadir dalam WHUC Forum diantaranya Ketua Umum Joko Asmoro, Wakil Ketua Umum Imam Bashori, Bendahara Umum Muhammad Tauhid Hamdi, Ketua Dewan Kehormatan Cheppy Wahyu Hidayat, Ketua Bidang OKK Bungsu Sumawijaya dan Ketua DPD Sumbagteng Ibnu Masud serta tim developer AISYAH, Rizky Gunawan. (hay)