AMPHURI.ORG, JAKARTA–Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka akan segera membentuk grup agar nota kesepahaman (MoU) yang sudah ditandatangani Menteri Kesehatan Indonesia dan Menteri Kesehatan Arab Saudi dapat terealisasi. Nota kesepahaman tersebut diteken di Bogor saat Raja Salman datang ke Indonesia.
“Pertemuan kedua menteri merupakan langkah yang sangat positif dan prospektif untuk kesehatan haji dan umrah Indonesia. Pembahasan akan dituntaskan pada pertemuan para menteri OKI yang akan dilaksanakan di Riyadh pada April mendatang,” katanya melalui keterangan tertulisnya seperti dilansir Republika.co.id, Selasa (17/12/2019).
Menurutnya, Kemenkes tengah berada di Abu Dhabi untuk menghadiri kegiatan Senior Official Meeting (SOM) dan 7th Session of The Islamic Conference of Health Ministers (ICHM) pada 15-17 Desember 2019 di Hotel St. Regis, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. SOM dan ICHM merupakan pertemuan rutin dua tahunan yang dihadiri delegasi dari Kemenkes negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Pertemuan ini bertujuan membahas isu-isu kesehatan yang dihadapi negara-negara anggota OKI dan mendiskusikan usaha dan kerja sama yang bisa dilakukan sehingga tercapai kesetaraan kesehatan di antara negara-negara anggota,” kata Eka.
Menurut Eka, dalam rangkaian acara SOM dan 7th Session of ICHM di Abu Dhabi, juga diselenggarakan pertemuan bilateral antara menteri kesehatan Indonesia dengan menteri kesehatan Arab Saudi. Pertemuan dilakukan pada Senin, 16 Desember bertujuan mendiskusikan kelanjutan kerja sama bilateral bidang kesehatan haji dan umrah.
Di tahun ini, kata Eka, pertemuan juga membahas tentang kemajuan program dan kerja sama dari resolusi SOM dan 6th Session of ICHM dua tahun sebelumnya yang dilaksanakan di Jeddah. “SOM dan 7th Session of ICHM, selain dihadiri oleh Indonesia, juga dihadiri oleh delegasi kesehatan dari negara anggota lainnya, termasuk Arab Saudi, Turki, Malaysia, Mesir, dan Palestina,” katanya.
Delegasi Indonesia terdiri dari 17 orang berasal dari Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), PT Bio Farma dan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Delegasi dipimpin langsung Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto,” katanya.
Lebih lanjut, Eka mengatakan, kehadiran Pusat Kesehatan Haji dalam pertemuan ini karena kesehatan haji dan umrah merupakan isu penting yang dihadapi oleh negara Islam dan dapat mempengaruhi kesehatan dunia. “7th session of ICHM akan berakhir pada 17 Desember 2019 dan akan membuat resolusi yang di antaranya terkait kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, vaksin, dan kualitas hidup,” katanya. (hay)