AMPHURI.ORG, MEKKAH—Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan, tanggal 2 Juli 2019 sebagai hari terakhir bagi para calon jamaah umrah untuk masuk ke Saudi. Kementerian juga mengumumkan kepada penyedia layanan umrah, yakni penerbitan visa elektronik umrah telah dihentikan pada 17 Juni lalu.
Demikian surat edaran Kementerian Haji dan Umrah, sebagaimana dilansir Saudi Gazette, Kamis (20/6/2019).
Dalam surat edaran tersebut, kementerian juga meminta penyedia layanan umrah, agar memastikan semua jamaah untuk meninggalkan Saudi tepat waktu. Pihaknya memperingatkan adanya hukuman bagi jamaah yang kelebihan masa tinggal menggunakan visa umrah.
CEO Komite Nasional untuk Haji dan Umrah, Mohammed bin Badi mengatakan kementerian akan melanjutkan penerimaan aplikasi visa umrah pada 15 Dzulhijjah atau bertepatan dengan tanggal 16 Agustus 2019 mendatang.
Mohammed menegaskan visa umrah akan dikeluarkan dalam lima hari, dan untuk jangka waktu tidak lebih dari satu bulan. Kementerian berharap jumlah jamaah umrah dapat melewati 30 juta pada 2030.
Saat ini, mengembangkan layanan haji dan umrah adalah salah satu prioritas utama pemerintah Saudi. Visi Arab Saudi 2030 menargetkan bisa memberikan pengalaman luar biasa kepada jamaah, yakni dengan menyediakan layanan terbaik.
Sementara Menteri Haji Saudi Mohammed Saleh Benten mengatakan, kementerian ingin melihat perusahaan umrah meningkatkan sektor ibadah itu ke level yang belum pernah tercapai sebelumnya, yakni dari sisi kualitas layanan terutama penginapan, transportasi, dan kunjungan ke situs bersejarah.
Berdasarkan data per 10 Syawal 1440H, tercatat lebih dari 7,6 juta jamaah melakukan ibadah umrah sejak musim dimulai pada akhir Oktober lalu. Jumlah jamaah umrah terbesar berasal dari Pakistan diikuti Indonesia dan India. (hay)