AMPHURI.ORG, JAKARTA–Kementerian Agama (Kemenag) sebagai leading sector penyelenggaraan haji terus melakukan perbaikan. Salah satunya pada tahun ini, Kemenag melakukan peningkatan fasilitas di Arafah dengan penambahan Air Conditioner (AC).
“Agar lebih sejuk, tenda di Arafah pada musim haji 1440H/2019M akan dilengkapi dengan pendingin ruangan atau air conditioner yang menggunakan freon. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya mengandalkan mist fan dan AC water cooler,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis, dalam keterangan resminya yang diperoleh redaksi AMPHURI, Kamis (20/6/2019) kemarin.
Sri Ilham menyebutkan, pihak Muasasah juga telah mengupayakan agar program ini bisa terlaksana dengan baik. Salah satu upayanya adalah menyediakan satu genset untuk masing-masing maktab. Jika sebelumnya pada pelaksanaan haji tahun lalu, setiap genset digunakan untuk dua maktab. Maka tahun ini, setiap maktab akan dilengkapi satu genset.
Menurutnya, kebijakan menyiapkan AC berfreon tersebut untuk mengantisipasi suhu udara di Saudi pada musim haji 1440H/2019 mendatang yang diperkirakan berada pada kisaran 50 derajat celcius.
“Utamanya saat jamaah melaksanakan wukuf. Kalau tahun lalu, masih ada jamaah yang berusaha membuka sisi-sisi tenda karena udara yang panas. Mudah-mudahan tahun ini, dengan adanya AC berfreon, jamaah tidak perlu melakukan itu lagi,” ujarnya.
Selain melengkapi AC berfreon, lanjut Sri Ilham, tenda jamaah haji di Arafah dan Mina pada musim haji 1440H/2019M juga akan diberi nomor. Penomoran ini dilakukan agar jamaah lebih mudah menemukan tendanya selama puncak musim haji berlangsung.
Penomoran tenda akan dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Saudi setelah memperoleh mapping maktab dari Muasassah. “Kita akan lakukan penomoran setelah mengetahui denah tenda jamaah Indonesia. Karena untuk melakukan penomoran itu kita perlu berdasarkan kondisi real,” ujarnya.
Ia berharap jamaah dapat disiplin untuk mengikuti penetapan tenda dari PPIH. “Kami berharap masing-masing jamaah menempati tenda yang telah ditetapkan. Ini untuk memudahkan petugas juga dalam memberikan pelayanan selama puncak haji,” katanya berharap. Selanjutnya, Sri Ilham juga mengimbau jamaah untuk mengantisipasi terkait perbedaan luas tenda di Arafah dan Mina. Tenda Arafah disebut bisa lebih longgar berkisar antara 120 sentimeter hingga 140 sentimeter untuk tiap jamaah. Di Mina ukurannya berkurang, tiap jamaah hanya bisa menempati sekitar 86 sentimeter. (hay)