AMPHURI.ORG, JEDDAH–Berdasarkan ahli klimatologi Arab Saudi, temperatur udara di Jeddah hampir mencapai 50 derajat celcius. Bahkan, seperti dikutip Saudi Gazette, suhu udara di Jeddah sudah semenjak hari Jumat lalu (21/6/2019) terasa panas bahkan sempat berlanjut selama 72 jam. Hal yang sama juga banyak bagian lain di Arab Saudi pada hari yang sama.
Ketua Otoritas Umum untuk Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan, Ayman Ghulam, mengkonfirmasi bahwa panas di Jeddah memang melonjak hingga hampir 50 derajat Celcius pada hari Jumat tersebut. Dia mengatakan suhu udara itu adalah temperatur tertinggi yang tercatat di kota Jeddah dalam kurun sembilan tahun terakhir.
Ghulam mengatakan cuaca akan berfluktuasi antara sangat panas dan panas selama seluruh musim panas, yang dimulai pada 1 Juni dan akan berlanjut hingga akhir Agustus.
Selanjutnya, Ghulam mengatakan cuaca panas disebabkan oleh angin timur yang dihasilkan dari depresi musiman. Dan dia mengatakan suhu udara pada hari Jumat bukanlah hari terpanas di Jeddah sampai sekarang. Suhu yang sama yang juga mencapai 52 derajat Celcius juga terjadi pada musim panas 2010.
Juru bicara otoritas setempat, Hussain Al-Qahtani, mengatakan suhu yang tercatat mencapai 48 derajat Celcius juga terjadi di Bandara Internasional King Abdulaziz. Suhu 49 derajat Celcius terjadi di gedung utama otoritas di Jeddah, Suhu 43 derajat Celcius terjadi di Yanbu, dan suhu mencapai 47 derajat Celcius terjadi juga di Arafat, Makkah.
Akibat suhu tinggi disertai oleh angin yang sangat panas, yang membuat banyak penduduk kota pantai Laut Merah sakit dan kelelahan.
Abdulaziz Al-Hossaini, seorang ahli iklim dan peneliti cuaca, mengatakan Jeddah akan terus menderita dari cuaca panas. Hal ini setidaknya alan terjadi selama tiga hari dengan suhu diperkirakan akan berkisar sekitar 50 derajat Celcius. “Ini akan menjadi hari yang sangat panas, dan itu merupakan sumber kekhawatiran besar bagi penduduk dan pengunjung,” tambahnya.
Hossaini mengatakan wilayah Riyadh, Hail, Qassim, Provinsi Timur, Al-Jouf, dan Provinsi Perbatasan Arab Saudi di bagian utara juga akan menyaksikan panas ekstrem selama jam-jam siang. Namun beruntung suhu akan berubah menjadi moderat pada malam hari.
Ali Al-Harbi, pakar iklim lainnya, mengatakan cuaca panas di provinsi Makkah dan daerah pinggirannya disebabkan oleh variasi tekanan permukaan antara wilayah tengah dan barat Kerajaan. (hay)