Saudi akan Adopsi Teknologi Pintar untuk Bantu Jamaah Haji dan Umrah
February 19, 2020
Koperasi ABM Gelar Pre Launching Aisyah Ekosistem Digital
February 20, 2020

Inilah Inovasi Layanan Haji 2020

Menteri Agama RI Fachrul Razi. (Foto:Kemenag)

AMPHURI.ORG, JAKARTA– Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) akan terus melakukan penguatan manasik melalui program manasik sepanjang tahun dan sertifikasi pembimbing ibadah haji. Manasik sepanjang tahun ditargetkan bisa dilaksanakan di 34 provinsi pada 2020. Sampai saat ini sudah terselenggara di beberapa provinsi.

“Dengan program ini, jamaah dapat setiap waktu mengikuti bimbingan manasik haji. Bersamaan dengan ini juga telah dilakukan penyempurnaan buku manasik agar lebih mudah dipahami jamaah,” kata Menag di Jakarta, Selasa (18/2/2020), sebagaimana dilansir Republika, Rabu (19/2/2020).

Menag mengatakan, setelah sempat tertunda penggunaan Bandara Kertajati untuk jamaah haji, tahun ini resmi ditetapkan sebagai embarkas dan debarkasi bagi jamaah haji asal Jawa Barat. Penggunaan bandara ini diharapkan akan memudahkan keberangkatan dan kepulangan jamaah haji asal Jawa Barat.

Kemenag juga sedang membangun Asrama Haji Jawa Barat di Indramayu yang diharapkan akan dapat digunakan pada musim haji 2021. Selain itu, Kemenag menambah layanan fast track atau jalur cepat keimigrasian.

“Kalau tahun lalu jalur cepat hanya dinikmati jamaah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, tahun ini akan dinikmati juga jamaah yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya,” ujarnya.

Menag menambahkan, dengan fast track proses keimigrasian akan dilakukan di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Juanda. Sehingga saat jamaah tiba di Bandara Jeddah atau Madinah, jamaah tidak perlu antri lama dan bisa langsung menuju bis untuk di antar ke hotel.

Tahun ini, kata Menag, akan ada alokasi kuota haji untuk prioritas lanjut usia (lansia). Di tahun pertama ini dialokasikan sebesar satu persen dari total kuota jamaah haji reguler.

Menurutnya, ada tiga kategori yang akan mengisi kuota satu persen, yakni jamaah lansia di atas 95 tahun dengan masa tunggu tiga tahun berjumlah 441 orang. Jamaah lansia berusia 85-95 tahun dengan masa tunggu 5 tahun sejumlah 1.505 orang. Terakhir kategori jamaah lansia usia 75-85 tahun dengan masa tunggu 10 tahun berjumlah 94 orang.

“Kuota 1 persen ini di luar jamaah haji lansia yang memang akan berangkat tahun ini. Data Siskohat total ada kurang lebih 33 ribu jemaah lansia yang berhak lunas tahun ini sesuai urutan porsinya. Jadi, jika digabungkan total akan ada sekitar 35 ribu jamaah haji lansia yang berangkat tahun ini,” ujarnya.

Selain itu, Menag mengatakan, akan ada pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT). Di tahun 2020 ditargetkan ada 56 PLHUT, sebanyak 16 di antaranya sudah diresmikan. Keberadaan PLHUT akan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan yang lebih baik, efektif dan efisien.

Di tahun ini juga akan ada revitalisasi asrama haji. Ada 14 dari 24 target asrama haji yang sudah direvitalisasi. Sisanya diharapkan selesai tahun ini sehingga akan meningkatkan kualitas layanan akomodasi jamaah haji. Selain itu, revitalisasi ini juga berdampak pada penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Kemudian rekrutmen petugas haji berbasis Computer Asested Test (CAT). Mulai tahun ini, CAT diberlakukan sejak rekrutmen tingkat Kankemenag di kabupaten dan kota agar lebih transparan,” ujarnya. (hay)

Leave a Reply