KJRI Pastikan Tidak Ada WNI dalam Kecelakaan Bus Jamaah Umrah
October 18, 2019
Menag Paparkan Soal Formasi 5-5-3 dalam Haji
October 18, 2019

Kado Terindah untuk Menag

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Nizar, mengaku dirinya merasa bahagia tak terkira atas hasil survei Indeks Kepuasan Jamaah Haji (IKJH) yang sangat memuaskan (85,91). Setidaknya inilah upaya Ditjen PHU dalam memberikan kado terindah bagi Menteri Agama yang akan segera mengakhiri masa tugasnya.

“Puji syukur ke hadirat Allah Azza wa Jalla patut saya sampaikan pada kesempatan yang sangat berbahagia kali ini. Saya merasa lega bahwa Ditjen PHU mampu memberikan kado terindah bagi Pak Menteri,” kata Nizar mengawali sambutannya di bedah buku Formula 5-5-3 dalam Manajemen Haji, karya Helmi Hidayat di Jakarta, Jumat (18/10/2019).

“Kado inilah yang memang menjadi cita dan angan Pak Menteri selama ini. Saya teringat ketika beliau baru melantik saya sebagai Dirjen PHU, kalimat yang pertama beliau sampaikan kepada saya adalah ajakan untuk bersama-sama memberikan pelayanan maksimal dan terbaik bagi jamaah haji dan umrah Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Nizar memberikan pujian kepada Helmi Hidayat sang penulis buku. Bahkan, ia mengaku kalah start dibandingkan Helmi yang sama-sama sebagai dosen UIN.

“Sejujurnya, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa ghirah saya kepada Pak Helmi Hidayat. Ada rasa cemburu saya kepada Pak Helmi. Sebagai orang yang sama-sama berprofesi sebagai dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, saya merasa ‘tersalip’ oleh sesama bus kota,” selorohnya.

Nizar menyampaikan, dia juga ingin membukukan ide-ide cermerlang Menag terkait perhajian. Namun apa boleh dikata, tugas-tugasnya sebagai Dirjen diakui banyak menyita waktu untuk menuangkannya dalam bentuk karya tulis.

“Ternyata Pak Helmi Hidayat dalam konteks ini, mampu membaca peluang emas tersebut. Lahirlah buku yang sangat luar biasa ini sebagai rekaman sejarah perhajian Indonesia yang dikomandani langsung oleh Bapak Lukman Hakim Saefuddin. Di sinilah skor saya antara Pak Helmi Hidayat sebagai sesama dosen menjadi satu kosong,” canda mantan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DI Yogyakarta tersebut.

Sebagai akademisi ia juga memuji teknik penulisan sang penulis yang menerapkan prinsip epoché dalam mencari tahu dan melukiskan temuan risetnya. Menurutnya, prinsip epoché adalah salah satu prinsip netral dalam penelitian fenomena keagamaan dengan cara menangguhkan terlebih dahulu persepsi awal, penilaian normatif agama dan sudut pandang peneliti sebagai pemeluk agama, guna memperoleh hasil penelitian yang objektif.

“Apalagi secara eksplisit Helmi juga disebutkan pada awalnya jarang berbaik sangka pada penyelenggaraan haji Indonesia,” ujarnya.

Nizar menambahkan, saat Helmi Hidayat menjadi konsultan ibadah haji di Mekkah pada 2018, di kota suci itulah dia mengaku terperangah, ternyata Badan Pusat Statistik (BPS) berbeda sikap dengannya. BPS berhasil menyajikan angka-angka survei yang mestinya membuat banyak orang berempati pada penyelenggaraan haji nasional.

“Ribuan jamaah haji Indonesia, seperti direkam BPS, ternyata selalu menilai positif layanan perhajian yang diberikan Pemerintah. Klimaknya adalah pada tahun 2018 dan 2019, dimana Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia menembus level sangat memuaskan,” katanya. (hay)

Leave a Reply