Gubernur Mekkah Minta Warganya untuk Tingkatkan Layanan Haji
October 11, 2019
AMPHURI Terima Kunjungan Pengelola Bandara Madinah
October 15, 2019

Pengelola Bandara Madinah Upayakan Slot Time untuk Indonesia Lebih Awal

AMPHURI.ORG, JAKARTA—Otoritas bandara Madinah akan mengupayakan slot time untuk penerbangan haji Indonesia agar bisa dilakukan lebih awal sebagaimana permintaan dari Pemerintah Indonesia. Hanya saja, untuk keperluan tersebut, pihaknya meminta perusahaan penerbangan Indonesia agar segera menyerahkan jadwalnya.

Demikian disampaikan Slot Coordination Manager Tibah Airport Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz (PMAIA) Madinah Khalid Almuhaimad saat bertemu dengan jajaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) di Kantor Kementerian Agama di Jakarta, Senin (14/10/2019), seperti dilansir laman resmi Kemenag.go.id.

“Tentu apa yang tadi diminta Pak Dirjen tentang slot time kami akan mengupayakan dengan catatan penerbangan sesegara mungkin menyerahkan jadwal kepada kami, supaya kami bisa memproses slot time. Karena kami tidak bisa memproses hal itu kalau tidak ada usulan dari perusahaan penerbangan supaya slot time bisa dilakukan di awal waktu ketika ada pengusulan,” kata khalid.

Khalid yang didampingi staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah termasuk Konsul Haji Endang Jumali diterima langsung oleh Dirjen PHU Nizar, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim serta Kepala Seksi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti.

Dalam pertemuan tersebut, Dirjen PHU Nizar menyinggung soal kebijakan pemerintah Saudi yang telah memberikan fasilitas fast track kepada Indonesia dengan tujuan utamanya untuk memberikan kelancaran terhadap jamaah haji. Fasilitas yang pada awalnya diberikan kepada dua negara yakni, Malaysia dan Indonesia, pada tahun 2019 fasilitas ini diberikan kepada lima negara antara lain Indonesia, Malaysia, Bangladesh, India dan Tunisia.

Hanya saja, kata Nizar, yang menjadi permasalahan fasilitas fast track lebih fokus kepada penumpang sedangkan tas dan barang bawaan diangkut oleh perusahaan yang terpisah.

Terkait pengangkutan khusus kursi roda (wheel chair) jamaah haji pada layanan fast track. Khalid menanggapinya bahwa hal tersebut bukan menjadi kewenangannya. “Kami selaku Tibah tidak ikut campur di dalam permasalahan ini, seharusnya saat kontrak tas dimasukkan sekaligus kursi roda tadi itu sehingga bisa bersamaan dengan tas,” jelas Khalid.

Dirjen PHU Nizar yang ditemui usai pertemuan mengatakan pihaknya mengepresiasi Tibah Airport yang akan membuka seluas-luasnya pengajuan slot time penerbangan Indonesia apabila disetujui pihak bandara Madinah tersebut.

“Penjajakan slot time pendaratan pesawat di Madinah bisa disetujui pihak otoritas bandara Madinah, tanggapan dari Saudi membuka seluas luasnya diajukan bahkan seminggu dari jadwal penerbangan juga bisa dilakukan,” ujarnya.

Karena itu, ia menginstruksikan kepada Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis untuk segera berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan baik Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines agar kedua maskapai tersebut berkomunikasi dengan pihak Tibah Airport Madinah.

“Terkait hal itu kita akan koordinasi dengan mereka (Garuda dan Saudia) bagaimana kepustusannya dengan kedua maskapai tersebut agar mengetahui bagaimana kesulitannya. kalau kita sudah mendapatkan slot time dari awal ini kan bisa membantu merotasi peswat lebih awal,” kata Muhajirin. (hay)

Leave a Reply