Saudi Siapkan 10 Ribu Armada Bus Angkut Jamaah Umrah dari Jeddah
October 8, 2019
Inilah Lima Poin Evaluasi Penyelenggaraan Haji
October 9, 2019

Tahun 2020, Kemenag Prioritaskan Peningkatan Bimbingan Ibadah Haji

AMPHURI.ORG, JAKARTA—Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Nizar menegaskan bahwa Ditjen yang dipimpinnya selaku pengemban amanah, terus berupaya melakukan penyempurnaan kebijakan, sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan ibadah haji berjalan aman, tertib, dan lancar dengan menjunjung tinggi semangat keadilan, transparansi, dan akuntabilitas publik.

“Namun demikian, tidak berarti proses penyelenggaraan ibadah haji selalu sesuai dengan perencanaan dan harapan,” demikian ditegaskan Dirjen PHU, Nizar dalam laporannya saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1440H/2019M di Jakarta, Selasa (8/10/2019), sebagaimana dilansir laman resmi Kemenag.go.id, Rabu (9/10/2019).

Menurutnya, sempat dijumpai sejumlah kendala teknis maupun non teknis selama panitia penyelenggara memberikan layanan kepada jamaah, baik selama di dalam negeri maupun ketika di Saudi. Pasalnya, layanan yang diberikan bukan terbatas pada pelayanan ibadah, namun juga mencakup layanan administrasi, layanan kesehatan, dan jaminan keamanan jamaah selama melaksanakan ibadah. Oleh karenanya, koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, TNI dan Polri dan Pemerintah Daerah juga harus terus ditingkatkan.

“Agar berbagai bentuk layanan kepada jamaah dapat terus meningkat, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah selaku pengemban amanah, terus berupaya melakukan penyempurnaan kebijakan, sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji,” katanya.

Nizar menambahkan, berbagai bentuk layanan yang diperuntukkan bagi jamaah harus terus dievaluasi dan ditingkatkan. Skala prioritas pun telah ditetapkan, di mana beberapa tahun terakhir perbaikan layanan sengaja difokuskan pada hal-hal yang terkait dengan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan layanan admisnistrasi yang lain.

Setelah mengalami peningkatan yang cukup signifikan di sejumlah layanan, maka tiba gilirannya prioritas peningkatan layanan dialihkan pada bentuk layanan yang tidak kalah penting yakni layanan bimbingan ibadah.

“Itulah mengapa Menteri Agama mencanangkan tahun 2020 sebagai tahun peningkatan kualitas manasik haji. Dengan demikian, jamaah haji tidak hanya mendapatkan layanan terbaik dari hal-hal yang sifatnya layanan fisik dan teknis, namun juga layanan yang bersifat substantif,” ujarnya.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, Nizar berpendapat penting dilakukan evaluasi terhadap seluruh bentuk layanan kepada jamaah, baik yang ada di dalam negeri maupun di Saudi. Karena itu, Ditjen PHU bermaksud menyelenggarakan Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Haji Tahun 1440H/2019M melibat seluruh elemen dalam proses penyelenggaraan ibadah haji.

Rakernas sendiri berlangsung sejak Selasa (8/10/2019) hingga Kamis (10/10/2019) besok. Hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan RI yang di wakili Kepala Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji) Eka Jusuf Singka, Duta Besar untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Konsul Haji di Jeddah Endang Jumali, Eselon II Ditjen PHU, serta Dewan Pengawas BPKH Khasan Fauzi. (hay)

Leave a Reply