DPD AMPHURI Sumbagut Sosialisasi Sertifikasi ISO 9001:2015
April 21, 2019
DPR dan Pemerintah Sepakat Anggaran Tambahan Sebesar Rp 360,5M
April 23, 2019
AMPHURI.ORG, JAKARTA–Ketua Bidang Umrah Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Islam Saleh Alwaini menyampaikan, terhitung sejak Senin, (22/4/2019), Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) menerima proses visa umrah tanpa menyertakan data biometrik VFS Tasheel untuk jamaah haji dan umrah.
“Ini merupakan kabar gembira bagi PPIU dan calon jamaah haji maupun umrah. Kami bersyukur, sejak kemarin (Senin, 22 April) di KBSA sudah tidak menyertakan data biometrik. Sore ini kami akan lakukan koordinasi lagi dengan pihak kedutaan,” kata Islam, di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Menurut Islam, pelaksanaan biometrik untuk jamaah haji dan umrah selama ini memang menjadi kendala, baik oleh biro travel maupun calon jamaah. Pasalnya, calon jamaah harus meluangkan banyak waktu dan biaya untuk mengurusnya. Apalagi jamaah dari wilayah terpencil yang musti melakukan perekaman biometrik berhari-hari di kota propinsi.
“Kasihan jamaah yang dari daerah terpencil, mereka menghabiskan banyak waktu dan biaya hanya untuk mengurus biometrik. Toh nantinya di Saudi juga dilakukan biometrik lagi. Jadi kalau biometrik ini ditiadakan, kami sangat bersyukur,” ujarnya.
Hanya saja, kata Islam, pihaknya masih belum tahu apakah ditiadakannya biometrik ini bersifat penundaan sementara atau benar-benar dihapus. “Jika disuruh memilih, maka kami memilih agar biometrik dihapus saja. Tapi nanti akan kami koordinasikan lagi dengan kedutaan,” tegas Islam. (hay)
