AMPHURI.ORG, JAKARTA–Harus diakui, kesadaran masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir mengenai pentingnya aspek halal dalam berwisata kian meningkat. Mereka menginginkan paket yang terjangkau dan nyaman. Terjangkau dalam artian harganya, sementara nyaman dilihat dari segi fasilitas.
Demikian disampaikan founder Pasar Wisata Halal (PWH) Yenny Erika Andriani dalam pemaparannya di acara Silaturahmi PWH 2020 yang mengusung tema Tukar Wawasan: Tour Halal Jerman dan Swiss di Jakarta, Selasa (21/1/2020), sebagaimana dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi.
“Dalam kesempatan ini kami langsung mengundang IndoGerman Travel yang akan berbagi pengalaman kepada kita semua,” kata perempuan yang akrab disapa Ekies ini.
Managing Director IndoGerman Travel Dana Schuster menyampaikan bahwa travel agent dapat menjamin para wisatawan dengan menyediakan makanan dan minuman yang halal serta mengatur waktu dan tempat sholat. “Setidaknya tersedia air yang bersih,” kata Dana.
Selain itu, kata Dana, tempat wisata yang akan dikunjungi tentu akan jadi pertimbangan dengan tidak mengunjungi tempat-tempat yang mengandung syirik misalnya. “Selain makanan halal yang tidak mengandung babi, Pemerintah Jerman juga membangun lokasi untuk beribadah bagi muslim traveler, seperti musholah di airport atau masjid di beberapa tempat yang dikunjungi wisatawan,” imbuhnya.
Sementara itu seorang professional tour leader Andy Vatian Demvora yang hadir memaparkan bahwa keterlibatan pemimpin perjalanan wisata halal (tour leader) juga diperlukan. Menurutnya, tidak hanya memimpin rombongan mulai dari kemudahan untuk memperoleh makanan dan minuman halal, serta menjalankan ibadah.
“Sebagai Tour Leader, kita harus selalu mengetahui info terbaru, misalnya keberadaan masjid, jam buka masjid, daya tampung masjid dan lainnya. Pasalnya, info yang kita dapatkan kadang berbeda saat kita berada di lapagan,” kata Andy.
Lebih lanjut, Andy menjelaskan, kehalalalan makan juga perlu diketahui sebelum tiba di restaurant. “Karena ada info halal, tapi ternyata masih menyediakan makanan dan minuman tidak halal,” ujarnya.
Terkait hal ini, rencananya PWH dalam waktu dekat akan meluncurkan website sebagai wadah B 2 B bagi anggotanya. (hay)