AMPHURI.ORG, JAKARTA–Bagi sebagian besar orang yang pertama kali menunaikan umrah, biasanya lebih menyukai rute penerbangan langsung dari Tanah Air ke Tanah Suci, baik itu Jeddah maupun Madinah. Tapi, bagi yang sudah dua atau tiga kali umrah, banyak pula yang lebih memilih umrah dengan rute penerbangan transit. Misalnya transit Dubai, Abu Dhabi, atau Muscat (Oman).
Dan rupanya, generasi milenial saat ini banyak yang menyukai rute transit. “Paket umrah rute transit sangat diminati oleh generasi milenial. Mereka senang transit dan melakukan city tour agar bisa melakukan swafoto, kemudian di-upload di FB dan IG,” kata Direktur Utama Al Bilad Travel, Jamaluddin Mahmud, beberapa waktu lalu.
Karena itu, kata Jamal, sapaan akrabnya, raker direksi dan seluruh kepala cabang Al Bilad Travel 12-14 Juli 2019 memutuskan untuk memperkuat pasar umrah rute transit tersebut. “Mulai musim umrah 2019/200 yang dimulai pada September 2019, Al Bilad Travel menggarap pasar umrah rute transit lebih serius,” ujarnya.
Menurutnya, paket umrah rute transit itu menawarkan tiga pilihan transit, yakni Dubai (menggunakan maskapai penerbangan Emirates), Abu Dhabi (maskapai Ettihad), dan Muscat (maskapai Oman). Sementara, lamanya transit, kata Jamal, sekitar 14-18 jam, sehingga jamaah berkesempatan melakukan city tour di kota transit tersebut.
“Makanan kami siapkan prasmanan di hotel bintang 5. Bukan nasi kotak. Kami menyewa restoran di hotel, buffee, dan menu internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jamal menyebutkan, selama ini, paket umrah rute transit mendapatkan respon yang sangat baik. “Saat ini peminatnya sudah mencapai 3.000 orang, untuk keberangkatan September dan Oktober 2019,” ungkapnya.
Jamal juga mengatakan, paket umrah rute transit tidak direkomendasikan kepada orang yang sudah sepuh. Atau orang yang punya kebutuhan khsusus, seperti kursi roda, karena untuk menjaga kenyamanan jamaah. “Untuk mereka, Al Bilad menawarkan paket umrah rute langsung Cangkareng-Madinah, menggunakan Saudia Airlines,” tuturnya.
Artinya, kata Jamal, paket umrah rute transit itu khusus untuk yang sehat dan bukan lansia. Tapi tidak menutupkemungkinan bagi mereka yang sepuh namun masih kuat jalan. “Kalau yang demikian, boleh saja,” ujarnya. (hay)