Musim Haji 2020, Kemenag akan Ajukan Slot Time Penerbangan Lebih Awal
October 4, 2019
Menag : Jamaah Haji Harus Maknai Filosofi Haji
October 8, 2019

Impian Dunia Pariwisata Arab Saudi

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Dunia pariwisata kawasan Timur Tengah terus berbenah dan kian diperhitungkan, tak terkecuali  Arab Saudi yang tengah getol memoles industri pariwisatanya.

Harus diakui memang, langkah Saudi dalam merealisasikan target Saudi Vision 2030, membuat dunia terbelalak. Belum lama ini, Pemerintah Saudi menyatakan telah memberlakukan visa turis bagi 49 negara, tujuh diantaranya negara Asia. Sayangnya, Indonesia tidak termasuk.

Dalam Saudi Vision 2030, di bidang pariwisata, Saudi mengusung tagline Saudi Open Hearts Open Doors. Berbagai promosi wisata sudah mereka lakukan termasuk kerjasama dengan berbagai tur operator di berbagai negara. Visi yang digagas putra mahkota Pangeran Muhammed bin Salman tersebut disokong oleh 96 sasaran strategis. Salah satunya adalah pariwisata yang berkaitan dengan pendapatan negara.

Sebagaimana tercantum dalam laman resmi Saudi Vision 2030, pariwisata disebut sebagai sektor yang menjanjikan. Sektor pariwisata di Saudi diharapkan akan tumbuh dari 3% menjadi 10% pada PDB (Produk Domestik Bruto) pada tahun 2030.

“Di sektor pariwisata dan rekreasi, Arab Saudi akan menciptakan atraksi yang memiliki standar internasional tertinggi, meningkatkan prosedur penerbitan visa bagi pengunjung, serta mempersiapkan dan mengembangkan situs bersejarah dan warisan,” demikian keterangan yang tertulis di website tersebut beberapa waktu lalu.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Saudi telah mengeluarkan visa turis. Pembuatan visa tersebut bakal dikenai biaya SR440 atau setara Rp 1,6 juta. Aplikasi visa turis pun bisa secara online melalui portal visa elektronik (eVisa), atau visa on arrival setibanya di Saudi. Visa tersebut berlaku selama satu tahun dengan banyak entri. Turis pun bisa tinggal hingga 3 bulan (sekitar 90 hari) per entri.

Tahun 2019-2022, branding pariwisata Saudi adalah Discover Saudi. Dalam rentang waktu tersebut, Saudi mengajak turis untuk menjelajahi 20-an situs bersejarah dan beragam destinasi wisata lainnya. Di antaranya Mada’in Saleh yang mirip seperti kota kuno Petra di Yordania, Benteng Masmak yang terbuat dari tanah liat, hingga Al-Wahbah yang merupakan kawah vulkanik.

Saudi juga tengah mengebut mega proyek pariwisata di kawasan Laut Merah. Dengan mengusung Red Sea luxury resort project, kawasan itu akan dibangun berbagai fasilitas mewah dan canggih.

Sebut saja NEOM merupakan calon kota teknologi yang futuristik di Saudi. Tak tanggung-tanggung, Saudi menggelontorkan dana untuk proyek ini senilai US$500 miliar. Konon nanti, bakal ada mobil terbang di sana.

Kemudian ada juga kota Amaala, bakal disulap jadi kawasan resort berkelas. Proyek pada lahan seluas 3 ribu kilometer persegi ini bakal menjadi pusat pariwisata baru di Saudi. Bakal ada 2.500 kamar hotel, 700 villa dan perumahan pribadi dan area ritel dengan 200 outlet.

Pada periode berikutnya, 2022-2030, branding pariwisata Saudi mengusung tema Experience Saudi. Di mana saat itulah, mega proyek di kawasan Laut Merah telah selesai.

Sepertinya, Saudi menaruh besar harapan pada dunia pariwisata, dimana dari proyek-proyek ini Saudi berharap wisatawan dari seluruh dunia melancong ke Saudi dan menikmati pengalaman kemewahannya. Malah, di kawasan Laut Merah, konon nantinya terdapat aturan turis wanita diizinkan berbikini. (hay)

Leave a Reply