AMPHURI.ORG, MALANG–Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) kembali mengadakan rekrutmen petugas haji yang akan tergabung dalam tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH). Rekrutmen dilaksanakan pada dua kampus, yaitu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Rekrutmen di UIN Maliki berlangsung hari ini, Selasa (25/2/2020). Selain dua kampus PTKIN tersebut, seleksi P3JH juga akan dilaksanakan di Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Rumah Sakit TNI Angkatan Darat, dan Rumah Sakit Polri,” kata Direktur Jenderal PHU Nizar, seperti dikutip laman resmi kemenag.go.id, Selasa (25/2/2020).
Menurutnya, belajar dari penyelenggaraan haji tahun lalu, keberadaan P3JH sangat penting. Mereka akan ditempatkan di titik-titik khusus agar dapat memberikan pertolongan secara cepat kepada jamaah.
“Tahun lalu, saya bertemu jamaah haji yang sakit dan kakinya bengkak di Masjidil Haram. Saat itu, belum ada tim medis terdekat sehingga saya menunggui jamaah sampai tim linjam datang. Keberadaan P3JH akan mengisi titik-titik itu sehingga pertolongan dan pelayanan bagi jamaah haji pada kondisi darurat bisa segera dilakukan,” katanya.
Sementara Direktur Bina Haji Khoirizi mengatakan, seleksi P3JH dilakukan dalam bentuk tes kompetensi dan wawancara. “Tim P3JH terdiri dari 35 orang yang memiliki keahlian dalam bidang medis, seperti dokter dan perawat,” ujarnya.
Pembentukan P3JH, kata Khoirizi, sebagai upaya untuk mengisi titik-titik kosong yang tidak bisa diisi tim kesehatan. Titik kosong itu antara lain pada sepanjang perjalanan jamarat (jalur dari tenda mina menuju lokasi lontar jumrah atau sebaliknya), pintu masuk dan pintu keluar Masjidil Haram, dan titik-titik lain sesuai dengan kebutuhan yang akan ditentukan.
“Keberadaan P3JH diharapkan memudahkan jamaah haji mendapatkan pertolongan. Tim P3JH harus berada di tengah-tengah jamaah di manapun berada,” tandasnya. (hay)