AMPHURI.ORG, JAKARTA—Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi menegaskan saat ini banyak informasi-informasi yang tidak akurat yang tersebar di masyarakat terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021.
“Kami meminta kepada masyarakat luas agar tidak terjerat, terperangkap dan terjebak dalam pemberitaan hoax terkait perkembangan penyelenggaraan ibadah haji Tahun 2021,” kata Khoirizi melalui pesan singkatnya, seperti dilansir laman resmi kemenag.go.id, Jumat (16/4/2021).
Menurutnya, saat ini Pemerintah Arab Saudi menggunakan tiga vaksin di luar Sinovac dan sudah dilisensi oleh WHO perwakilan Saudi, tetapi tidak ada kalimat mengatakan Sinovac tidak diakui. Sejauh ini vaksin Sinovac juga sudah dilisensi oleh WHO perwakilan Indonesia dan disampaikan ke WHO Saudi.
“Dengan demikian kita berharap kepada pihak Kemenkes untuk memastikan hal ini karena Kemenag adalah salah satu pengguna vaksin untuk jamaah haji,” terangnya.
Lebih lanjut, Khoirizi mengatakan, jamaah Indonesia belum bisa masuk ke Saudi bukan karena mengunakan vaksin Sinovac, tapi karena Indonesia masih termasuk 20 negara yang ditangguhkan (suspend) oleh Pemerintah Saudi karena belum melandainya tingkat penularan Covid-19 di Indonesia.
Selanjutnya, kata Khoirizi, sampai saat ini pun belum ada informasi secara resmi dari Pemerintah Saudi tentang penyelenggaraan haji tahun 2021 memberikan kesempatan negara muslim selain Saudi termasuk Indonesia.
“Tentu kita semua tanpa kecuali berharap Indonesia mendapat kesempatan untuk mengirimkan jemaahnya berapa pun kuota diberikan oleh Saudi,” harapnya.
Khorizi berharap, semua mempersiapkan diri khususnya dalam pelaksanaan vaksinasi. “Jadi atau tidak kita berangkat dan berserah diri dan dapat menerima apapun keputusan Saudi merupakan keputusan terbaik untuk keselamatan jiwa warga muslim dunia, dan semoga kita dapat menerima dengan lapang dada,” harapnya. (hay)