AMPHURI.ORG, JAKARTA–Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) belum memutuskan apakah akan mengijinkan atau tidak Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk berangkatkan jamaah ketika umrah dibuka oleh Saudi di tengah Pandemi. Kemenag akan mempelajari kembali apakah diizinkan atau tidak.
“Kita pelajari dulu ya (diizinkan atau tidaknya jamaah berangkat umrah),” kata Menteri Agama Fachrul Razi sebagaimana dikutip Republika.co.id, Selasa (11/8/2020).
Saat ini, kata Menag, Kemenag masih mengamati bagaimana kasus pandemi Covid-19 di Arab Saudi, apakah aman atau kasusnya masih membahayakan jamaaah jika digunakan umrah. Pemerintah akan menginzinkan PPIU memberangkatkan jamaah jika Saudi aman dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Kalau kita bisa jamin mereka sehat dari Indonesia, dan Saudi jamin sehat di sana, kemungkinan akan kita ijinkan,” katanya.
Menurutnya, dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan ibadah umrah, Kemenag tidak bisa jalan sendiri. Kemenag harus bersinergi dengan pihak swasta dalam hal ini PPIU, karena merekalah travel yang legal berangkatkan jamaah umrah ke tanah suci.
“Maka dari itu nanti kami konsultasikan juga dengan pihak-pihak terkait di Indonesia,” katanya.
Sementara, Direktu Bina Haji dan Umrah Ditjen PHU, Arfi Hatim mengaku, pihaknya sedang membuat skenario sebagai bentuk persiapan dibukanya kembali umrah oleh pemerintah Saudi. Persiapan ini untuk memastikan ketika umrah dibuka perjalanan jamaah lancar tanpa hambatan. “Kami sedang siapkan beberapa skenario,” kata Arfi.
Selain itu, kata Arfi, pihaknya juga akan menggelar koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait. Tujuannya untuk membahas keberangkatan umrah yang tertunda karena Covid-19. Pada Februari ribuan jamaah umrah batal diterbangkan karena Saudi menutup akses masuk kenagaranya. “Termasuk koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait lainnya,” ujarnya.
Arfi belum menyampaikan detail skenarionya seperti apa dan kapan jadwal pertemuan antara kementerian dan lembaga akan digelar. Namun kata Arfi yang jelas perlu ada pembahasan dalam pertemuan itu demi kenyamanan masyarakat dalam berumrah di tengah Covid-19.
“Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menjamin kesehatan, keselamatan dan keamanan jamaah umrah,” katanya. (hay)