AMPHURI.ORG, GORONTALO – Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Khoirizi meminta para Kepala Bidang PHU Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) serta Kepala Seksi PHU Kantor Kemenag Kabupaten/Kota untuk memonitoring pelaksanaan vaksinasi bagi jamaah haji.
“Pemberian vaksinasi bagi jamaah haji ini merupakan salah satu titik utama yang sedang dibahas dalam persiapan penyelenggaraan haji 2021 di Indonesia,” kata Khoirizi saat membuka Rapat Koordinasi Evaluasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji di Asrama Haji Gorontalo, Jumat (19/3/2021), seperti dalam keterangan resmi yang dilansir laman Kemenag.go.id.
Khoirizi menargetkan vaksinasi kepada jamaah haji tahap pertama ini ditergetkan selesai akhir Maret ini. Ia juga meminta Kabid dan Kasi PHU berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan serta Puskesmas setempat.
Lebih lanjut, Khorizi menjelaskan, sesuai dengan kesepakatan rapat kerja bersama DPR, bahwa sebagai Langkah utama dalam persiapan penyelenggaraan haji di masa pandemi adalah dengan melakukan vaksin tahap pertama kepada jamaah yang telah melakukan pelunasan pada tahun 2020 lalu. “Vaksinasi dilakukan kepada jamaah haji yang telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 2020 lalu,” terangnya.
“Kita juga turut andil dalam menyukseskan penyelenggaraan vaksin Covid-19 di Indonesia,” tambahnya.
Sebelumnya, Ia bersama jajaran eselon II Ditjen PHU telah bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi sebagai langkah diplomasi dalam memberikan kepastian haji tahun 2021 ini.
“Hasil dari pertemuan antara saya dan Dubes Arab Saudi kemarin adalah, jika Arab Saudi memberikan diplomasi dan sudah memberikan kepastian haji tahun ini, Indonesia akan mendapatkan kabar pertama dari Arab Saudi,” ucap Khoirizi.
Khoirizi mengimbau kepada masyarakat khususnya jamaah haji untuk tidak langsung menanggapi imformasi-informasi terkait penyelenggaraan haji yang tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabnya sumbernya.
“Kepada jamaah haji maupun masyarakat, diimbau untuk tidak mendengarkan maupun menanggapi berita hoaks dimana-mana selain statement dari Kementerian Agama,” tegasnya.
Ia pun meminta Kabid maupun Kasi PHU yang merasa ragu terhadap berita di media tertentu, bisa ditanyakan langsung kepadanya, sehingga informasi menjadi valid dan terhindar dari hoaks.
“Saya minta Kabid dan Kasi PHU jika merasa ragu terhadap pemberitaan di media seputar haji, bisa langsung tanya ke saya ataupun para eselon II lainnya,” pintanya. (hay)